Tes Swab, 26 ABK KM Lambelu Positif Corona

  • Bagikan
KM Lambelu
KM Lambelu

SULTRAKINI.COM: Sebanyak 26 anak buah kapal (ABK) dan mitra KM Lambelu positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

“Kemarin telah dilakukan pemeriksaan swab kepada 42 orang awak KM Lambelu dan ada 26 positif, selebihnya negatif,” kata Kadinkes Sulsel, dr M Ichsan Mustari, seperti dilansir Antara, Senin (13/4/2020).

Sebelumnya, diberitakan ada 3 ABK yang terjangkit virus corona sehingga saat itu membuat penumpang di atas kapal yang mengambil nama salah satu gunung di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara tersebut panik.

Terakhir mengangkut penumpang dari Baubau tujuan Pelabuhan Lorens Say Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Di pelabuhan ini terjadi insiden. Kapal dilarang sandar pelabuhan oleh bupati setempat karena sebanyak 3 anak buah kapal (ABK) terindikasi terjangkit virus corona.

Karena itu, KM Lambelu kemudian menghentikan operasi. Kapal langsung dikarantina di Makassar, Sulawesi Selatan.

Akibat temuan paparan virus corona pada 26 ABK tersebut, KM Lambelu saat ini dilarang bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Sesuai protokol kesehatan untuk setiap kedatangan, nakhoda beserta petugas kapal harus menjalani isolasi mandiri di atas kapal dalam pengawasan pihak keamanan, manajemen, dan otoritas pelabuhan Kota Makassar.

Karantina akan dilakukan selama 14 hari. Pengawasan ketat dilakukan di atas kapal dengan mengerahkan aparat keamanan, seperti TNI, Polri, dan Satpol PP.

Kapal berada di jarak 2 mil dari daratan. Nakhoda kapal beserta ABK telah diinstruksikan tetap berada di atas kapal hingga hasil pemeriksaan kesehatan diterima.

“Besok siang, 99 orang awak akan diperiksa lagi untuk memastikan statusnya mereka. Sebab, yang diidentifikasi positif ini kebanyakan mereka adalah OTG (orang tanpa gejala),” kata dr Ichsan.

Petugas sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kapal, menyiapkan tempat cuci tangan, dan tidak melakukan proses memasak di atas kapal sesuai protokol kesehatan. Selama karantina berlangsung, Pemprov Sulsel bersama elemen terkait akan melakukan edukasi kepada awak dan mitra KM Lambelu untuk mengetahui keadaan mereka secara berkala.

Kantor kesehatan pelabuhan membawakan obat, masker, dan segala kebutuhan ABK di atas kapal.

“Kapal akan sandar dan mendekat jika butuh air, konsumsi, dan bahan bakar. Konsumsi awak kapal akan disediakan dari darat dan tidak ada proses masak di kapal. Karena berdasarkan protokol kesehatan, tidak boleh berganti tempat makan,” sambung Ichsan.

Menanggapi hal itu, Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan bahwa kemungkinan awak kapal itu terpapar dari penumpang.

 “Ada kemungkinan para petugas terjangkit dari pembawa virus (carrier) karena petugas selalu berada di atas kapal,” kata Yahya dalam keterangannya, Senin (13/4/2020).

Dijelaskan, para petugas kapal memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat, sehingga mereka selalu bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang.  

Seperti diberitakan SultraKini.com, sebelumnya penumpang KM Lambelu tujuan Nunukan (Kalimantan Utara) juga terpapar virus corona. Pada 28 Maret 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Kabupaten Nunukan, menemukan  4 orang penumpang KM Lambelu positif terjangkit virus corona, setelah melakukan rapid test terhadap ratusan penumpang yang tiba di pelabuhan itu.

KM Lambelu merupakan salah satu kapal Pelni dengan tipe 2000 dan memiliki rute Makassar – Parepare – Balikpapan – Tarakan – Nunukan – Pantoloan – Balikpapan – ParePare – Makassar – Bau-bau – Maumere – Baubau – Makassar – Parepare – Balikpapan – Pantoloan – Tarakan – Nunukan – Balikpapan – Parepare – Makassar.

KM Lambelu terakhir kali bersandar di Pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara pada Senin (6 April 2020). Saat itu, sebanyak 768 penumpang kapal milik pelni yang turun di Pelabuhan Baubau di data dan diukur suhu badannya.

“Semua penumpang dipastikan normal tanpa ada gejala menguatirkan,” kata Kepala UPP Murhum, Pradidgo Pradidgo, saat itu.

Laporan: Shen Keanu

  • Bagikan