Tidak Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19, Akankah Muncul Klaster Pilkada?

  • Bagikan
Ketua IDI Kabupaten Wakatobi, dr. Hija. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Seiring masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) mulai 25 Oktober 2020, para pasangan calon gencar mencari dukungan masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19.

Selain menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye, dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Wakatobi juga turun langsung ke masyarakat melakukan kampanye dialogis yang dihadiri puluhan orang.

Walaupun para tim pasangan calon mengimbau peserta yang hadir menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta membatasi jumlah massa hingga 50 orang, antusias masyarakat tidak terbendung bahkan terjadi kerumunan orang.

Pantauan Sultrakini.com, dalam tenda kampanye tetap diterapkan protokol kesehatan, berupa menggunakan masker, menggunakan anti septik, dan menjaga jarak. Namun, di luar tenda kampanye-masyarakat berdesak-desakan, bahkan beberapa di antaranya tidak bermasker.

Nampaknya tidak ada rawut wajah kekhawatiran dari warga yang menonton paparan visi dan misi para calon bahwa hal tersebut berpotensi adanya penularan virus.

Masyarakat terhanyut dalam euforia kampanye calon kepala daerah yang mereka jagokan. Seakan lupa bahwa Wakatobi termasuk kabupaten dengan sebaran Covid-19.

Ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan ini, dikhawatirkan akan muncul klaster baru penularan Covid-19 dalam penyelenggaraan pilkada di Wakatobi.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Wakatobi, dr. Hija, mengatakan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 harusnya para calon maupun pendukung tetap menerapkan protokol kesehatan setiap kali berkampanye di lingkungan masyarakat.

“Silakan para calon mengumpulkan massa, yang penting perhatikan protokol kesehatan pengendalian dan pencegahan Covid-19 supaya tidak muncul klaster baru dalam pilkada di Wakatobi,” jelas dr. Hija, Senin (19/10/2020).

Penerapan protokol kesehatan wajib diterapkan, bukan saja kepada warga yang mengikuti kampanye dalam lindungan tenda, tetapi warga sekitar di lokasi kampanye.

Menurutnya, jika semua masyarakat Wakatobi mematuhi protokol kesehatan, ia memastikan tidak akan ada penularan Covid-19 di Wakatobi.

Data gugus tugas Covid-19 Sultra hingga Minggu, 18 Oktober 2020 pukul 17.00 Wita, Kabupaten Wakatobi masuk dalam zona kuning covid. Daerah ini memiliki jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 29 orang, empat orang positif di antaranya masih diisolasi; kasus kontak erat masih diisolasi 21 orang; serta masing-masing nol kasus suspek dan probable.

Pilkada Wakatobi 2020 diikuti dua paslon, yakni Arhawi-Hardin La Omo diusung Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, dan Partai Hanura serta paslon Haliana-Ilmiati Daud diusung PDIP, Partai Nasdem, dan PBB. (C)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan