Tim Halo Temukan Bukti Dugaan Umar Samiun Bagi-bagi Uang dan Beras untuk Kepentingan Paslon di Wakatobi

  • Bagikan
Ketua Tim Pemenangan HALO, Muhammad Ali (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Ketua Tim Pemenangan HALO, Muhammad Ali (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Tim Pemenangan Pasangan Arhawi-Hardin (HALO) mengklaim menemukan bukti terkait dugaan tokoh masyarakat Kepulauan Buton (Kepton), Umar Samiun membagi-bagikan beras untuk kepentingan politik salah satu calon Bupati dan wakil Bupati Wakatobi.

Dimana dalam kupon penerimaan bantuan kemasusian sosial tersebut juga tertulis nama dan TPS peserta penerima bantuan yang katanya untuk masyarakat terdampak Covid-19.

Ketua Tim Pemenangan HALO, Muhammad Ali, mengatakan berdasarkan bukti yang didapat, data penerima bantuan berdasarkan data berbasis Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Jika bantuan tersebut benar-benar merupakan bantuan kemanusiaan untuk Covid-19, harusnya data penerimanya berdasarkan basis data Capil atau Dinas Sosial,” Kata Muhammad Ali, Jumat (13/11/2020).

Ia pun menduga bantuan tersebut untuk kepentingan calon, namum di bungkus modus bantuan Covid-19, karena kupon tertera nama TPS dan sebagian besar penerima adalah pendukung HATI.

Muhammad Ali meminta, Gakkumdu lebih cerdas melakukan telaah hukum terhadap gerakan bagi-bagi beras oleh mantan Bupati Buton ini.

Walaupun Umar Samiun tidak mengajak penerima bantuan untuk memilih salah satu poslon secara langsung, namun dalam di kupon penerimaan bantuan terdapat nama, kelurahan, TPS berapa sehingga ini patut dicurigai bahwa bagi-bagi beras ini ditunggangi kepentingan politik. 

 
Selain itu, Muhammad Ali juga menyoalkan bagi-bagi uang yang dilakukan oleh  Umar Samiun di pasar sentral Wakatobi, karena sebagian orang-orang yang mengikuti mantan Bupati Buton itu berteriak pilih nomor dua. Dimana diketahui nomor urut dua merupakan nomor urut pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Wakatobi, H. Haliana-Ilmiati Daud.

“Dalam vidio yang lagi viral ini, yang bagi uang ini tidak mengajak, tapi orang-orangnya berteriak pilih nomor dua, dan ada juga yang menggunakan atribut calon,” ungkapnya.

Ketua Bappilu Golkar Wakatobi ini berharap, Bawaslu segera menyikapi persoalan ini agar Pilkada 9 Desember 2020 bisa berlangsung damai. (C)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan