Tim Pengawasan dan Distribusi BBM Wakatobi Masih Lemah, Kejari: Kami Tidak Pernah Dilibatkan

  • Bagikan
Kasih Intel Kejari Wakatobi, Baso Sutrianti (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Kasih Intel Kejari Wakatobi, Baso Sutrianti (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Wakatobi kini mulai menyeret berbagai pihak salah satunya tim pengawasan dan distribusi BBM bersubsidi.

Tim pengawasan dan distribusi BBM subsidi Kabupaten Wakatobi yang terdiri dari Pemda, Polres, dan Kejaksaan ini dinilai lemah dalam melakukan pengawasan terhadap transportir, dan APMS di Wakatobi.

Hal ini pun diakui oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wakatobi, Jamaluddin bahwa selama ini tim yang telah di bentuk oleh Bupati Wakatobi, H. Arhawi sejak 2018 lalu lemah dalam melakukan pengawasan dilapangan.

“Semestinya sudah ada tim pengawasan dan distribusi BBM subsidi tapi belum berjalan maksimal,” kata Jamaluddin saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Wakatobi, Kamis (7/1/2021) kemarin.

Sehingga hal itu memicu terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh transportir dan APMS tidak tertindak secara cepat dan tegas.

Hal ini pun mendapatkan respon dari Kasih Intel Kejari Wakatobi, Baso Sutrianti. Ia mengungkapkan sejak bertugas di Wakatobi pada Tahun 2020. Bahkan Kejari tidak pernah disampaikan atau dilibatkan langsung dalam melakukan pengawas BBM.

Tidak hanya itu, ia juga mengaku tidak pernah mendapatkan surat keputusan (SK) pembentukan tim tersebut.

“Saya tidak tahu bahwa kami juga masuk di tim itu. SKnya juga sampai sekarang saya tidak pernah lihat, apa lagi pegang,” tegasnya, Jumat (8/1/2021).

Baso Sutrianti menjelaskan, jika dirinya tau bahwa pihaknya juga terlibat dalam tim tersebut, maka ia pastikan akan turun langsung melakukan pengawasan walaupun instansi lain tidak turun.

Namun terlepas dari permasalahan itu, Baso mengaku, saat ini bukan lagi harus saling lempar tanggung jawab karena semua akan kena imbas dari kelangkaan BBM. Tapi saatnya bersama- sama mencari solusi dari masalah yang sekarang meresahkan segenap lapisan masyarakat.

“Bisa dimulai dengan penyisiran dugaan adanya penimbunan sampai kesalahan dalam teknis penyaluran sebagaimana yang sekarang marak dibicarakan,” tutupnya. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan