Tina Nur Alam Siapkan Pertanyaan untuk Calon Kapolri

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: Anggota Komisi III DPR RI asal Sulawesi Tenggara, Hj Tina Nur Alam telah menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal (Pol) Tito Karnavian dalam pelaksanaan fit and proper test di DPR RI yang dijadwal dalam minggu ini. Rabu atau Kamis.

 

Pertanyaan itu tidak lepas dari gagasan-gagasan dalam mencapai reformasi di tubuh Polri, utamanya mendorong kepolisian yang bersih. Selain itu terkait dengan penyelesaian kasus-kasus kriminalitas dan pelanggaran HAM.

 

Begitu juga dengan penanganan ancaman-ancaman separatis yang munculnya dari dalam negeri. “Seperti adanya ancaman teroris,” kata Tina kepada SultraKini.com di rumah dinas Gubernur Sulawesi Tenggara, Senin (20/6/2016) malam.

 

Selain itu, Tina berharap kepada Tito Karnavian yang akan menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti, agar bisa tetap menjaga solidaritas di internal kepolisian dengan mengakomodir berbagai kepentingan (senior dan yunior).

 

Berkaitan dengan kepentingan daerah, istri Gubernur Sulawesi Tenggara ini, berharap kepada Kapolri nanti agar bisa mengakomodir putra-putri daerah dalam pendidikan akademi kepolisian (Akpol) secara proporsional dari segi kuantitas.

 

“Selama ini anak-anak daerah kita sangat sedikit yang terakomodir. Jadi jangan lagi ada dominasi untuk daerah tertentu,” kata Tina.

 

Sementara itu calon tunggal Kapolri, Komjen (Pol) Tito Karnavian, Senin sore menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar Ketua DPR Ade Komaruddin di rumah dinasnya, Wisya Chandra Jakarta. Hadir pula Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

 

\”Selamat datang Pak Kapolri, eh pak calon Kapolri,\” kata Ade saat menyampaikan sambutan di acara buka puasa tersebut.

 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo pada 15 Juni 2016 secara resmi menyerahkan nama Tito untuk disetujui DPR sebagai Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun.

 

Menanggapi calon tunggal tersebut, Tina Nur Alam menyatakan bahwa secara prinsipiil hal itu tidak ada masalah, karena memang secara konstitusi negara telah diatur sebagai hak prerogatif presiden.

 

Bahkan kata dia, langkah presiden tersebut merupakan sebuah tradisi baru yang perlu diapresiasi baik dengan melakukan pendekatan profesionalitas tanpa harus mendahulukan urutan senioritas.

 

“Efek ke depan kita berharap setiap anggota kepolisian dapat berlomba menunjukkan prestasi yang baik,” katanya lagi.

 

Tina menilai prestasi Tito selama ini cukup baik bila dilihat dari track record (rekam jejak) nya. Oleh banyak kalangan Tito dikenal sangat profesional, santun, dan cerdas.

 

Jika terpilih sebagai Kapolri maka Tito telah memotong tiga generasi di atasnya. (m djufri rachim)

  • Bagikan