Tinggalkan Demokrat, Petahana DPRD Baubau Nyaleg ke PKB

  • Bagikan
Petahana Anggota DPRD Baubau Hariono Hafied. (Foto: Zarmin/SULTRAKINI.COM)
Petahana Anggota DPRD Baubau Hariono Hafied. (Foto: Zarmin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Komisi Pemilihan Umum Kota Baubau telah menutup pendaftaran Bacaleg untuk Pemilihan Legislatif 2019. Dari deretan nama-nama yang disetorkan partai politik (Parpol) di KPUD Baubau, terdapat legislator yang berpindah ke Parpol lain.

Adalah Hariono Hafied, tercatat sebagai anggota DPRD kota Baubau periode 2014-2019 dari Demokrat, dipencalegkan 2019, Hariono Hafied memilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai kendaraannya untuk maju.

Kepada wartawan Sultrakini.com, Hariono Hafied, mengungkapkan alasan kepindahannya di Parpol yang dipimpin Cak Imin (sapaan Muhaimin Iskandar) tersebut, selain belakangan mempunyai kesamaan visi dan misi terhadap PKB, juga sudah tidak adanya kenyamanan di Demokrat.

“Sebenarnya masalah perpindahan Parpol itu merupakan hak pribadi kita, karena memang saya akui saya sudah tidak nyaman di situ, tapi itu persoanal internal partai,” katanya kepada wartawan Sultrakini.com saat disambangi kediamannya, Kelurahan Batulo, Senin (30/7/2018).

Sebenarnya,lanjutnya, sebelum pindah di PKB, pihaknya pernah dikonfirmasi Demokrat mengenai loyalitasnya kepada partai. Sebab, dirinya diisukan pindah ke Parpol lain. Hanya saja, mengenai loyalitas tersebut pihaknya mengaku salah satu kader yang loyal terhadap partai, buktinya saat pencalonan Pilwali Baubau, ia mengaku memiliki peran dalam penyampaian visi dan misi terhadap Paslon yang diusung partai Demokrat.

“Gimana gak loyal, pencalonan walikota kemarin bagaimanapun juga kita juga ikut menyampaikan visi misi untuk Pilawali kemarin, calon yang diusung dan kita hadir, bagaimana dengan perangkat Demokrat yang tidak pernah hadir dalam konteks walikota. Coba lihat, kita buka rekaman-rekaman,” bebernya.

Untuk itu, sebagai partai yang besar dan juga memiliki unsur pimpinan di DPR RI, saat mendengar wacana loyalitas, Hariono Hafied dipertanyakan partai, harusnya tidak langsung percaya dengan isu tersebut. Bahkan menurutnya, jika ada wacana pengunduran dirinya dan berganti partai, maka harusnya partai mempertimbangkan posisinya sebagai petahana termasuk meminta surat pengunduran dirinya.

“Belum ada, belum ada, (surat pengunduran diri), hanya saat itu ada wacana yang dibuat, yang disampaikan, yang diinformasikan ke tingkat DPD bahwasanya Hariono pindah partai. Harsunya DPD obyektif melihat itu, harusnya jangan serta merta (dinilai) ini sudah tidak loyal,” tuturnya.

“Mana bukti pengundiuran diri saya? dan memang benar waktu pengusulan naman saya di DPD tidak dimasukan oleh Demokrat saat itu, karena demokrat berpikir saat itu saya tidak loyal lagi sama partai,” pungkasnya.

Laporan: Zarmin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan