Tingkatkan Nilai Tambah Kakao, Kawasan Berikat Kalla Kakao Hadir di Konsel

  • Bagikan
Bupati Konawe Selatan H.Surunudin Dangga saat menghadiri peresmian peresmian penyelenggara berikat dan pengusaha PT.Kalla Kakao. (Foto: Adryan Lusa/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM:KONAWE SELATAN- Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga ST MM di dampingi Ketua DPRD Konsel, Irham Kallenggo, S.Sos., M.Si menghadiri peresmian Penyelenggaraan Kawasan dan Pengusaha Berikat PT. Kalla Kakao Industri yang diresmikan oleh Kadis Disperindag Prov Sultra Hj. Siti Saleha, SE.,M.Si., mewakili Plt Gubernur Mayjen (Purn) TNI Saleh Lasata, Selasa (28/11/2017).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kakanwil Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Kendari, Makassar, Malili, Pare-Pare), Untung Basuki, Kepala Kantor Pengawasan  dan Pelayanan Bea dan Cukai Kendari Denny Benhard, Presdir PT. Kalla Kakao Industr Ahmad Zaky Amiruddin , Direktur Komersial Muh Amri Arsyid  beserta Forkopimda, customer, supplier dan mitra kerja PT. Kalla Kakao Industri.

Dalam sambutannya, Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga ST MM,  mengatakan sebagaimana dijelaskan dalam PP No 33 Tahun 1996 secara umum Kawasan Berikat dapat diartikan sebagai suatu bangunan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang atau bahan untuk tujuan ekspor.

“Sesuai dengan fungsinya kegiatan utama yang dilakukan adalah pengolahan bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi,atau barang jadi menjadi barang bernilai tinggi untuk penggunaannya. Oleh karenanya patut disyukuri Kawasan Berikat Kalla Kakao bisa beroperasi di Konsel yang fokus kegiatannya untuk meningkatkan nilai tambah biji kakao menjadi bubuk coklat, cairan coklat dan bentuk lainnya yang dididukung SDA Kakao Konsel yang melimpah,” ujarnya.

Lanjutnya, berdasarkan data statistik 2016 hasil perkebunan Kabupaten Konsel, komoditas terbesar untuk perdagangan antar pulau adalah kakao yaitu sebanyak 28,35 Ton dengan nilai sebesar 649,39 juta, hal ini sejalan dengan visi konsel yang sejahtera, unggul dan amanah.

“Dimana industri SDA sangat relevan dengan kondisi Konsel yang memiliki kekayaan hayati yang melimpah, sehingga pengembangan ekonomi lokal dan kehadiran kawasan berikat diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah untuk produk kakao dan para petani kakao, dan terciptanya lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat konsel,” jelas Surunuddin

Pihaknya juga mengatakan kelancaran peningkatan pengembangan kakao diperlukan sinergi yang kuat antara stakeholder, pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi, perbankan dan masyarakat dengan melakukan pembinaan intensif terhadap petani kakao sebagai ujung tombak penyedia bahan baku dapat lebih maksimal dan berkualitas.

Laporan: Adryan Lusa

  • Bagikan