TPAKD Akan Bantu Akses Keuangan bagi UMKM

  • Bagikan
Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PUsat Bidang Pendidikan dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S. Soetiono. Foto: Rian Adriansyah / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Usah Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan penyokong perekonomian di Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat saat ini ada 57 juta unit UMKM di Indonesia atau setara dengan 99% dari jumlah unit usaha. Dari UMKM tersebut terserap 140 juta tenaga kerja dan mampu menyumbang produk domestik bruto (PDB) diatas 60% atas PDB nasional.

Namun sayangnya, meski potensi UMKM cukup besar namun nasibnya seperti kurang mendapat fasilitas khususnya akses keuangan yang memadai disektor perbankkan.

“Aksesnya hanya 20% saja, nah ini yang harus digenjot, potensial tapi gak bisa dapat kredit Bank,” ungkap Dewan Komisaris OJK Bidang Pendidikan dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S. Soetiono, saat menghadiri pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Aula Bahteramas Pemprov Sultra, Jumat (29/9/2016).

Dijelaskannya, salah satu kendala UMKM untuk mendapatkan modal melalui akses perbankkan adalah adanya persyaratan terkait jaminan yang kadang tidak bisa diakses dan dipenuhi para pelaku usaha, sehingga tidak adanya jaminan untuk peminjaman modal usaha dan mendapatkan kredit.

“Dengan dibentuknya TPAKD, ditekankan untuk mencarikan jalan dan mempertemukan pelaku usaha UMKM dengan perbankkan,” tambah Kusumaningtuti S. Soetiono.

Menurutnya, bukan hanya soal pembiayaan usaha, namun terbentuknya tim TPAKD juga akan membantu untuk pemasaran produknya sehingga wirausaha dan keuangan dapat sustainable (berkelanjutan).

Salah satu usaha potensial yang dapat dikembangkan yakni budidaya singkong gajah yang diinisiasi Bank Sultra sebagai pemberi kredit bekerjasama dengan PT. Sidomuncul Pupuk Nusantara sebagai penyalur dan pemasar produk hingga ke mancanegara.

“Nantinya TPAKD yang dipimpin sekda melakukan identifikasi untuk membantu mempertemukan dengan akses keuangan dan melakukan pelatihan wirausaha untuk mengetahui wirausaha yang bener seperti apa serta melakukan edukasi keuangan,” pungkas Kusumaningtuti.

  • Bagikan