Tragis, Kacang Jodoh Berujung Dua Bacokan

  • Bagikan
Luka Bacokan yang dialami Arianto (24) di Desa Patuno. (foto : Amran Mustar Ode / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Sungguh malang nasib Arianto (24), warga Desa Waelumu, Kecamatan Wang-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Niat hati ingin menikmati \”kacang Jodoh\”, yakni makan kacang yang dijajakan gadis-gadis dalam tradisi masyarakat wangi-wangi di Bulan Ramadhan, sebagai ajang cari jodoh. Namun bukan jodoh yang didapatkan Arianto, melainkan sabetan parang di pinggangnya.

 

Diceritakan Arianto, pada SULTRAKINI.COM dalam perawatannya di RSUD Wakatobi, Rabu (15/6/2016), aksi pembacokan terhadap dirinya terjadi pada Rabu (15/6/2016), sekitar pukul 20.30 Wita. Saat itu dirinya bersama rekan, masih makan kacang dalam tradisi \”Kacang Jodoh\” di Desa Patuno.

 

Namun tiba-tiba, ada sekelompok pemuda dari Desa patuno yang menghampirinya dan beberapa di antaranya memegang parang dan pisau lalu. Tanpa banyak tanya, beberapa pemuda yang memegang sajam tersebut langsung mencoba untuk membacoknya.

 

Akibat peristiwa itu Arianto menderita luka bacokan, di bagian punggung sebelah kiri dan pinggang belakang. Untuk mendapatkan pertolongan, Arianto dilarikan ke RSUD Wakatobi oleh rekannya.

 

\”Saat itu saya masih duduk di atas motorku sambil makan kacang tiba-tiba La Limi, La Lisi dan juga beberapa temannya menghampiri saya dan mau menikam dan memotong saya, yang pertama mau menikam itu La Lisi, namun saya sempat menghindar dan saat saya lari, La Limi mengejar saya menggunakan parang dan berhasil memotong saya dua kali di belakangku,\” kata Arianto.

 

Diketahui, palaku pembacokan ternyata merupakan anak dari Kasat Pol PP Wakatobi, pelaku kini dalam pengejaran pihak Kepolisian resort Wakatobi.

  • Bagikan