Triwulan II 2019, Inflasi Sultra Capai 3,49 Persen

  • Bagikan
Kepala KPwBI Sultra, Suharman Tabrani. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala KPwBI Sultra, Suharman Tabrani. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Tenggara catat tingkat inflasi IHK Sultra pada triwulan II 2019 sebesar 3,49 persen (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,60 persen (yoy).

Capaian inflasi tersebut menempatkan Sultra sebagai provinsi dengan inflasi tertinggi kesembilan di tingkat nasional atau tertinggi ketiga di regional Sulawesi. Inflasi Sultra masih berada dibawah capaian inflasi regional Sulawesi yang sebesar 3,53 persen (yoy), walaupun masih berada di atas capaian inflasi nasional yang sebesar 3,28 persen (yoy).

Kepala KPwBI Sultra, Suharman Tabrani, mengatakan meningkatnya tekanan inflasi disebabkan oleh peningkatan pada kelompok bahan makanan meskipun tertahan oleh penurunan pada kelompok perumahan dan kelompok transportasi.

“Gangguan produksi pada subkelompok sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan menjadi faktor utama meningkatnya tekanan inflasi di Sultra,” Kata Suharman, Kamis (17/10/2019).

“Namun penurunan tekanan inflasi bahan bakar rumah tangga dan penurunan tarif dasar listrik serta kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk tarif angkutan udara menyebabkan terjadinya penurunan tekanan inflasi pada kelompok perumahan dan kelompok transportasi, sehingga menahan peningkatan tekanan inflasi tahunan pada periode laporan,” sambungnya.

Suharman mengatakan pada triwulan III 2019 mendatang, inflasi tahunan diperkirakan akan berkisar pada 3,53 sampai 3,93 persen (yoy). Peningkatan tersebut disebabkan beberapa jenis sayur-sayuran, bumbu-bumbuan dan padi masih berada dalam periode tanam serta fenomena La Nina yang dapat mengganggu pasokan dari komoditas tersebut.

Selain itu, risiko peningkatan inflasi juga diperkirakan berasal dari biaya pendidikan yang meningkat seiring dengan musim ajaran baru. Meskipun demikian, peningkatan inflasi bahan makanan akan tertahan oleh
melandainya ikan segar karena peningkatan produksi seiring kondisi gelombang yang akan relatif stabil pada triwulan mendatang.

“Meningkatnya tekanan inflasi pada triwulan III 2019 ini sejalan dengan indeks harga pada survei konsumen. Berdasarkan survei tersebut, konsumen memperkirakan akan terjadi peningkatan tekanan inflasi pada triwulan III 2019 dibandingkan dengan triwulan II 2019. Peningkatan ini tercermin baik pada indeks harga 3 bulan mendatang,” ungkap Suharman.

Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tenggara selama triwulan II 2019, yaitu fokus pada upaya menjaga kestabilan harga melalui berbagai kegiatan untuk menjamin ketersediaan stok dan kelancaran distribusi komoditas.

“Langka-langka pengendalian inflasi yang ditempuh yakni pengembangan kompetensi dari masing-masing anggota TPID. Rapat Teknis TPID Provinsi Sulawesi Tenggara. Serta upaya menjaga Kestabilan Harga di
Masyarakat,” tutupnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan