Tujuh Program Unggulan Mahasiswa KKN Tematik UHO di Rahandouna

  • Bagikan
Mahasiswa KKN Tematik  UHO bersama Warga Kelurahan Rahandouna. (Foto: Istimewa).
Mahasiswa KKN Tematik  UHO bersama Warga Kelurahan Rahandouna. (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejak resmi dilepas oleh Rektor Univeristas Halu Oleo (UHO) Kendari pada 22 Juli 2019 lalu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UHO 2019 yang ditempatkan di Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari banyak melaksanakan berbagai program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat setempat.

KKN Tematik di Kelurahan Rahandouna dilaksanakan mulai 24 Juli sampai 24 Agustus 2019. Namun penyerahan peserta KKN kepada pihak Kelurahan Rahandouna dan pihak Posko Mahasiswa KKN Tematik UHO di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Kendari dilakukan pada 25 Agustus 2019.

Setelah mereka diterima oleh pihak kelurahan dan pihak posko KKN Tematik UHO, lalu mereka melakukan diskusi rencana kegiatan dengan pihak BBIAT dilaksanakan pada tanggal 26-27 Juli 2019. Diskusi rencana program ini dimaksudkan untuk menyelaraskan kegiatan mahasiswa KKN Tematik UHO dan program BBIAT serta rencana implentasi di masyarakat.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Analuddin, mengungkapkan sesuai dengan hasil diskusi rencana program, selama berada di lokasi KKN mahasiswa yang ia damping itu banyak melaksanakan berbagai program sesuai dengan potensi yang ada di daerah dengan melibatkan masyarakat setempat. Beberapa program yang terlaksana diantaranya, pertama kegiatan sosialisasi tentang pengembangan budidaya ikan air tawar dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Kegiatan ini bekerjsama dengan UPTD BBIAT.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara membudidayakan ikan air tawar dan bagaimana prospek kedepannya, serta pentingnya pengelolaan daerah aliran sungai DAS di wilayah Kelurahan Rahandouna. Hal ini karena prospek ekonomi ikan-ikan air tawar sangat menjanjikan di kota Kendari, dan beberapa sungai yang mengalir di wilayah Kelurahan Rahandouna potensial sebagai sumber air untuk budidaya ikan tawar,” ujarnya, Sabtu (17/8/2019).

Ia sampaikan, saat ini masyarakat banyak membuang sampah limbah rumah tangga maupun limbah industri di sungai yang mana limbah tersebut banyak mengandung logam berbahaya seperti merkuri, timbal, dan lain-lain. Juga penebangan pohon di sekitar DAS, sementara pohon-pohon ini memiliki fungsi fisik dan juga fungsi biologis yang sangat penting bagi pemeliharaan DAS.

“Fungsi fisik dari pohon yaitu sebagai penahan erosi di pinggir sungai, tetapi fungsi fisik ini dapat digantikan dengan buatan manusia seperti membuat tanggul penahan erosi di sepanjang pinggiran aliran sungai. Sedangkan fungsi biologis pohon inilah yang tidak dapat tergantikan oleh apapun yaitu menyerap zat pencemar seperti logam-logam berat yang mengkontaminasi daerah aliran sungai. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeliharaan di sekitar daerah aliran sungai, karena budidaya ikan air tawar menggunakan air yang berasal dari aliran sungai,” jelas Analuddin.

Narasumber kegiatan ini adalah Analuddin dengan materi tentang prospek budidaya ikan air tawar dan pentingnya pengelolaan DAS sebagai sumber air untuk pengembangan ikan air tawar dan Halik selaku Kepala BBIAT dan didampingi staf BBIAT Rahandouna memberikan materi. tentang teknik budidaya Ikan air tawar. Kegiatan dibuka oleh Sekertaris Lurah Rahandouna dan peserta kegiatan sosialisasi adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar BBIAT Rahandouna.

Dalam pemaparan pemateri, ditegaskan urgensi budidaya ikan tawar bagi masyarakat dengan adanya potensi wilayah di Kelurahan Rahandouna yang dialiri beberapa sungai. Selain itu, pentingnya menjaga daerah sekitar aliran sungai agar tetap hijau dengan tumbuh-tumbuhan yang dapat bertindak biofilter berbagai limbah berbahaya khusunya logam-logam berat dari limabh rumah tangga maupun transporatsi. Analuddin tegaskan bahwa DAS perlu di kelolah dengan bijaksana, dan keberadaan tumbuh-tumbuhan tetap dipertahankan karena fungsi tidak bias tergantikan.

Analuddin berharap, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik UHO 2019 dapat berkesinambungan oleh BBIAT dan pihak Kelurahan Rahanndouna. Masyarakat diharapkan memanfaatkan dengan baik pekarangan rumah atau area aliran sungai di sekitar BBIAT untuk budidaya ikan air tawar. Pihak BBIAT juga dapat memberdayakan masyarakat sebagai mitra penting dalam budidaya ikan air tawar.

Kegiatan kedua berikutnya kata Analuddin, kegiatan pemijahan ikan lele. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28-29 Juli 2019 yang dimulai dengan pembersihan kolam pemijahan ukuran 2.5 x 2.5 M dan penyiapan tempat bertelur serta pelepasan induk ikan lele oleh mahasiswa KKN Tematik UHO didampingi DPL, kepala UPTD-BBIAT beserta staf lapangan. Kegiatan ketiga kami yaitu pemeliharaan induk ikan nila merah dan nila hitam. Program ini dilaksanakan pada tangal 3-4 Agustus 2019 oleh mahasiswa KKN Tematik UHO bersama mitra BBIAT Rahandouna.

“DPL KKN Tematik UHO bersama MITRA BBIAT mendatangkan 500 ekori induk ikan nila merah dan nila hitam. Dipandu oleh Kepala BBIAT dan DPL induk-induk kedua jenis ikan tersebut dilepaskan pada kolam-kolam ikan air tawar milik BBIAT Rahandiuna yang telah dipersipakan. Induk-induk kedua jenis ikan ini diharapkan akan berkembangbiak dan kemudian dapat menghasilkan generasi baru yang dapat dijual sebagai induk ikan kepada petambak-petambak lain atau di jual dipasaran untuk dikonsumsi masyarakat,” sebutnya.

Kegiatan keempat tim KKN Tematik UHO yaitu ikut berpartisipasi pada kegiatan jalan santai dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-74 bersama warga Kelurahan Rahandouna dan 4 orang mahasiswa KKN Tematik UHO berhasil mendapatkan 4 door prize yaitu HP didapat Riska, jaket honda didapat Atira, payung didapat Pipin, dan uang 100.000 didapat Imas.

Kegiatan kelima tim KKN Tematik UHO Kelurahan Rahandouna yaitu pembuatan papan nama petunjuk lokasi Kantor BBIAT sebagai tempat wisata pemancingan ikan air tawar dilaksanakan pada tanggal 13-14 Agustus 2019. Papan nama dipasang di jalan Raya Utama agar mudah dilihat oleh masyarakat. Papan nama kedua dipasang di jalan menuju Kantor BBIAT. Kedua papan nama tersebut bertujuan untuk memudahkan akses informasi bagi masyarakat tentang lokasi wisata BBIAT yang selama ini belum terlihat.

Kegiatan keenam yaiu pembuatan profil dan leaflet BBIAT yang dilaksanakan pada tanggal 13-14 Agustus 2019. Program peningkatan administrasi Kantor BBIAT dilaksanakan dengan membuat profil yang berisi informasi tentang sarana dan prasarana serta struktur organisasi BBIAT, yang dilengkapi dengan foto-foto kantor BBIAT, Mushola, AULA, rumah-rumah karyawan serta kolam-kolam ikan beserta kazebonya. Di pasang di AULA Kantor BBIAT Rahandouna.

“Mahasiswa KKN Tematik UHO juga membuat 50 examplar leaflet yang berisi profil taman pemancingan ikan air tawar di area kolam ikan milik BBIAT. Leaflet tersebut sebagian sudah dibagikan kepada masyarakat peserta bimbingan teknis pengembangan budidaya ikan air tawar dan pengelolaan DAS. Leaflet akan dicetak 50 examplar juga disebar kepada mahasiswa di UHO dan juga tempat umum lain. Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisata di BBIAT sehingga akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” terang Analuddin.

Kegiatan ketuju yaitu monitoring program kegiatan. Program ini melakukan pemantauan induk ikan-ikan nila yang telah disebar di kolam dilakukan secara rutin oleh mahasiswa KKN Tematik UHO. Ikan-ikan diberikan makan setia pagi.

“DPL memantau kegiatan ini dan Tim Monev dari UHO melaksanakan monitoring dan evaluasi pada tanggal 9 Agustus 2019. Masyarakat juga dapat memantau secara langsung pelaksanaan program pemeliharaan ikan dan bias berdiskusi dan berbagi pengalaman untuk mebudidayakan ikan air tawar,” tutupnya.

Laporan: La Niati
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan