UHO Diguncang Gempa 7,0 SR

  • Bagikan
Simulasi evakuasi gempa di Gedung Rektorat UHO, Rabu (26/12/2018). (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)
Simulasi evakuasi gempa di Gedung Rektorat UHO, Rabu (26/12/2018). (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) diguncang gempa berkekuatan 7,0 skala richter (SR) pada Rabu (26 Desember 2018). Banyak korban dalam insiden ini. Petugas Palang Merah Indonesia yang diterjunkan ke lokasi dengan sigap melakukan evakuasi.

Korban gempa bumi dievakuasi di lapangan upacara Gedung Direktorat UHO. Nampak petugas Basarnas ikut membantu menyelamatkan korban, utamanya yang terjebak di dalam bangunan. Sejumlah korban terpantau mengalami luka-luka dengan rincian empat orang luka berat, enam orang luka ringan sehingga langsung diberikan pertolongan pertama di lokasi kejadian. Ada juga satu korban dievakuasi dengan teknik vertikal rescue. Proses evakuasi terlaksana dengan lancar berkas koordinasi dari semua pihak.

“Dalam simulasi Korps Suka Rela (KSR) PMI Unit UHO yang melakukan pertolongan lebih awal. Kemudian kami berkoordinasi dengan BPBD, selanjutnya BPBD berkoordinasi dengan pihak Basarnas untuk menanggulangi bencana dan mengevakuasi korban,” jelas Ketua Panitia Simulasi Gempa, Risdamayanti, Selasa (26/12).

Simulasi penanganan gempa di Gedung Rektorat UHO, Rabu (26/12/2018). (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)
Simulasi evakuasi gempa di Gedung Rektorat UHO, Rabu (26/12/2018). (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)

Insiden tersebut rupanya simulasi dalam rangka memperingati hari relawan PMI pada 26 Desember.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Sultra, Dody Rizal P, menuturkan dalam simulasi pihaknya hanya berperan memastikan proses evakuasi dan penanganan korban berjalan baik. Sementara operasi penyelamatan para korban bencana dilakukan oleh tim Basarnas.

“Dalam simulasi kami menurunkan peralatan pertolongan, seperti tandu dan sebagainya. Kami berharap simulasi ini mengedukasi warga kampus tentang tindakan yang dilakukan jika terjadi bencana,” terang Dody.

Sementara Staf Operasi Basarnas Kendari, A. M. Akbar, menambahkan sebelum simulasi pihaknya melaksanakan edukasi kepada civitas akademika di Gedung Rektorat UHO. Basarnas mengajarkan langkah dilakukan jika gempa terjadi di gedung bertingkat, dalam rumah, dan kendaraan. Artinya, memberitahukan tempat berlindung yang tepat saat gempa.

“Selain mengevakuasi korban, kami juga memastikan penanganan pascagempa. Mulai dari medis hingga posko pengungsian untuk para korban gempa. Dalam simulasi ini kami menurunkan delapan personel untuk melakukan proses evakuasi vertikal rescue,” ucap Akbar.

Wakil Rektor III UHO, Nur Arafah, mengapresiasi pelaksanaan simulasi oleh KSR PMI Unit UHO bersama BPBD, dan Basarnas. Pihaknya berharap kegiatan tersebut memberikan pembelajaran untuk kesiapsiagaan terhadap bencana.

“Kami berharap hal ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, utamanya dalam menghadapi bencana,” ujarnya.

Laporan: Muh Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan