SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hari pertama pelaksana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAS Kartika Kendari berjalan lancar, Senin 9/4/2018.
Selama pelaksanaan UNBK lima tahun terakhir, SMAS Kartika terbilang perdana dalam pelaksanaannya, karena selama proses ujian selalu dengan sistem manual atau ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Dalam pelaksanaannya, UNBK terbilang efektif dan bisa meminimalisir penggunaan anggaran sekolah. Jadi tidak salah pemerintah mulai menerapkan dan mewajibkan seluruh sekolah menengah atas untuk melaksanakan ujian berbasis komputer, termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kota Kendari khususnya seperti di SMAS Kartika.
“Perasaannya pasti deg-degan karena ini baru pertama di sini, tapi setelah kita jalani soal-soalnya hampir sama tahun lalu, tapi ini lebih bagus karena tidak memakan waktu lama untuk membuat-bulatkan jawaban, ini lebih singkat,” ucap Tamamia Heriana Saputri, salah seorang peserta UNBK asal SMAS Kartika Kendari.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAS Kartika Suaib mengatakan meski baru pertama kali melaksanakan UNBK, pihaknya bisa mengontrol pelaksanaannya di hari pertama UN dengan bantuan 22 unit komputer dan 60 unit laptop termasuk cadangan dengan total peserta ujian 235 orang.
“Alhamdulillah berjalan dengan lancar sampai sejauh ini tidak ada kendala, mudah-mudahan tidak ada gangguan jaringan dan gangguan listrik, tapi itu kita sudah antisipasi juga,” kata Suaib ditemui di pelataran sekolah saat memantau pelaksanaan UNBK.
Dirinya berharap, kedepannya melihat dari sisi pelaksanaan UNBK cukup efisien dalam pelaksanaannya sehingga dibutuhkan peran pemerintah untuk memfasilitasi hal tersebut di pelaksanaan selanjutnya.
“Tentunya sarana prasarana dalam pelaksanaan UNBK ini khusus komputer, karena jujur saja UNBK cukup efisien baik dari segi anggaran juga sisi lainnya,” tambahnya.
Untuk diketahui, tahun ajaran 2017/2018 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra mencatat jumlah peserta UNBK mencapai 20.933 siswa, khusus di Kota Kendari 4.439 siswa dari 32 sekolah.
Laporan: Hasrul Tamrin
