Unik, Metode Baru Eksplor Cerita Anak Menggunakan Antropozoobotani

  • Bagikan
Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum. (Foto: Aisyah/SULTRAKINI.COM)
Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum. (Foto: Aisyah/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Bimbingan Penulisan Cerita Anak merupakan salah satu agenda program Gerakan Literasi Nasional oleh Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Di hari kedua kegiatannya pada 19 Februari 2019, guru besar Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum dihadirkan untuk mengisi materi ‘Menulis Cerita Anak dengan Model Antropozoobotani’.

“Jadi yang kita bahas bagaimana menulis cerita anak dengan menggunakan model Antrozoobotani. Antro itu antropologi ilmu tentang budaya manusia, zoo itu zoologi ilmu tentang hewan, dan botani itu ilmu tentang tumbuhan,” jelas profesor antropologi dan juga penulis buku Falsafah Hidup Orang Jawa, Metodologi Penelitian Sastra, Mistik Kejawen kepada Sultrakini.com.

Tema yang diangkat terbilang unik. Dia mencoba menyemaikan pendidikan karakter anak melalui cerita anak. Artinya, kata Antropozoobotani dalam tema menggabungkan antara manusia yang berbudaya, ilmu hewan, dan ilmu tumbuhan.

“Dari manusia yang sifatnya humanistik sedangkan zoologi dan botani sifatnya exact atau ilmu pasti. Ketiganya ini kita gabung dengan model transdisipliner,” terang Suwardi yang akan menerbitkan buku barunya Zoologi Sastra dan Botani Sastra.

Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum sedang membawakan materi di kegiatan Bimbingan Penulisan Cerita Anak oleh Kantor Bahasa Sultra. (Foto: Aisyah/SULTRAKINI.COM)
Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum sedang membawakan materi di kegiatan Bimbingan Penulisan Cerita Anak oleh Kantor Bahasa Sultra. (Foto: Aisyah/SULTRAKINI.COM)

Terkait niatan Kantor Bahasa Sultra yang berusaha menonjolkan lokalitas dalam bacaan anak, Suwardi mengaku hal itu bisa diterapkan dengan warna nasionalisasi karya sastra. Dirinya mencoba menyemaikan pendidikan karakter melalui cerita anak.

“Kita bisa mengangkat lokalitas. Jadi tumbuhan lokal apa yang bisa diangkat di nasional, kalau hewan ya hewan apa yang bisa mengangkat lokalitas ke nasional. Istilahnya nasionalisasi karya sastra,” ucapnya.

(Baca: Kantor Bahasa Sultra Bentuk Karya Bacaan Anak Berunsur Lokalitas)

Kegiatan literasi bertema ‘Bimbingan Penulisan Cerita Anak’ berangsung sejak 18 hingga 21 Februari mendatang di Kantor Bahasa Sultra dengan menghadirkan pemateri lokal dan nasional.

Laporan: Andi Fajar Wangsa
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan