Unsultra, Pemprov, dan Universitas Gunadarma Bersinergi Tingkatkan Daya Saing Daerah

  • Bagikan
Seminar online Unsultra, Universitas Gunadarma, dan Pemprov Sultra. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Universitas Gunadarma, dan Pemerintah Provinsi Sultra menjalin kerja sama dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui penelitian terapan multidisiplin berbasis teknologi informasi.

Kerja sama ketiga belah pihak tersebut disepakati melalui seminar online menggunakan aplikasi Zoom, yang turut menghadirkan Prof. Andi Bahrun (pembicara), Prof. Sarifuddin Madenda (Ketua Program Dokter Teknologi Informasi Universitas Gunadarma), Prof. Budi Hermana (Kepala Bapsi, Universitas Gunadarma, Pengurus AAMAI), Dr. Matrissya Hermita (WD III FK Universitas Gunadarma), serta Dr. Tubagus Maulana Kusuma sebagai moderator pada Selasa (19/5/2020).

Andi Bahrun mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sungguh kaya akan sumber daya alam dengan predikat penghasil terbaik satu sampai empat, baik kelapa sawit, karet, kakao, kopi, beras, dan lada. Indonesia juga tergolong negara mega biodiversity (keanekaragaman hayati), beragam budaya, dan potensi pariwisata yang besar.

“Tapi indeks daya saing global kita di urutan empat, berada di posisi 50, di bawah Malaysia dan Thailand,” ujarnya.

Ia menjelaskan, faktor penentu kemajuan suatu negara menurut hasil survei Bank Dunia, lebih besar ditentukan oleh inovasi, kreativitas serta network. Kemudian menyusul teknologi dan SDA.

Olehnya itu, telah ada perubahan paradigma bahwa pembangunan ekonomi dan pengelolaan kekayaan alam, bangsa dengan keterbatasan pengelolaan potensi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta Inovasi (Resources Based Economy).

Kata dia, harus bertransformasi menjadi bangsa inovatif yang menguasai IPTEK, mandiri, dan berdaya saing global (Innovation Driven Economy).

“Ini menunjukan inovasi merupakan faktor kunci pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau negara. Seperti yang selalu ditekankan oleh Presiden Joko Widodo bahwa harus membangun Indonesia yang adaptif (mudah menyesuaikan diri), produktif, inovatif, dan kompetitif,” ucapnya.

Sejalan dengan itu, tambahnya, Pemprov Sultra telah menetapkan salah satu misi pembangunannya, yakni meningkatkan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal, peningkatan investasi, dan IPTEK.

“Daya saing merupakan parameter pembangunan yang diturunkan yang sangat terkait erat dengan penelitian dan inovasi. Penelitian yang didukung kinerja para aktor peneliti yang andal dengan dukungan infrastruktur, sumber daya manusia yang andal, regulasi, serta pendanaan,” tambahnya.

Namun demikian, pendanaan penelitian harus responsif dan relevan dengan tingkat fleksibilitas untuk terlaksananya penelitian yang efektif, efisien, serta terhilirisasi sampai ke masyarakat, sehingga bisa menyelesaikan permasalahan masyarakat dalam mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

“Sultra kaya akan SDM sehingga perlu upaya strategis agar kekayaan alam bisa dikelola, khususnya dukungan penelitian terapan yang responsif, terapan multidisiplin, dan berbasis IT secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah,” ujarnya.

Rektor Unsultra itu berharap, Provinsi Sultra bisa mengembangkan potensi alamnya dengan dukungan penelitian terapan multidisiplin berbasis IT, serta dukungan berbagai pihak.

“Ini peluang Universitas Gunadarma karena merupakan salah satu PT yang cukup kuat di bidang IT, bidang penelitian terapan multidisiplin berbasis IT, dan membuka diri kerja sama dengan PT di daerah dan Pemda,” sambungnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan