Upaya Pembebasan Warga Wakatobi Libatkan Intelijen

  • Bagikan
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.

SULTRAKINI.COM: Kementerian Luar Negeri masih berupaya melakukan pembebasan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Termasuk mengerahkan personel Polri dalam operasi pembebasan sandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Heri Herdiansa alias La Heri warga Desa Sandi, Kecamatan Kaledupa Selatan dan Hariadi warga Desa Kalimas, Kecamatan Kaledupa ditangkap dan disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Keduanya merupakan merupakan nelayan yang sedang berlabuh di Sandaka, Sabah berdekatan dengan kawasan Kepulauan Tawi-tawi, Filipina.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan Kemenlu sedang berupaya membebaskan para sandera dengan menjalin komunikasi kepada otoritas-otoritas terkait yang berada di Filipina. Komunikasi juga dilakukan dengan pemilik kapal yang membawa nelayan tersebut.

“Kita melakukan kontak dengan otoritas-otoritas yang paling basic adalah melakukan komunikasi-komunikasi dengan otoritas-otoritas yang berada di Filipina. Kita juga melakukan komunikasi dengan pemilik kapal, karena pemilik kapalnya adalah warga Malaysia. Dan informasi-informasi kita terus jalin komunitas intelijen untuk mendapatkan informasi lapangan yang ada di sana,” jelas Resno, Minggu (24/2/2019) dilansir dari Kompas.

Tidak hanya WNI yang disandera. Total tiga orang disandera kelompok Abu Sayyaf, satu orang lainnya adalah warga negara Malaysia.

Upaya pembebasan WNI juga datang dari Polri. Pihaknya menyiagakan personel berkompeten sesuai kebutuhan untuk operasi pembebasan tersebut. Namun Polri masih menunggu informasi terkait bantuan yang dibutuhkan pada operasi itu.

“Pada prinsipnya pihak kepolisian siap. Menyiapkan personel-personel yang sudah memiliki pengalaman, memiliki kompetensi dan pengetahuan tentang sedikit banyak situasi di Filipina,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (22/2).

Kabarnya selain Polri, Kemenlu juga menggandeng TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam upaya pembebasan sandera.

Sebelumnya, penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf diketahui melalui video singkat yang memperlihatkan sejumlah orang disandera oleh kelompok bersenjata. Dalam video itu, penyandera melakukan pengancaman dengan senjata tajam yang diarahkan ke korban yang ditutup matanya dengan seutas kain hitam.

(Baca: Penyanderaan Warga Wakatobi, Ini Jawaban Kemenlu)

Sumber: Kompas
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan