Usung Tema Perniagaan Maritim, Festival Sriwijaya 2017 Siap Digelar

  • Bagikan
Usung Tema Perniagaan Maritim, Festival Sriwijaya 2017 Siap Digelar

SULTRAKINI.COM: PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar even bertajuk Festival Sriwijaya XXVI 2017 yang akan berlangsung di Benteng Kuto Besak Palembang mulai tanggal 16-20 Agustus 2017, mendatang.PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar even bertajuk Festival Sriwijaya XXVI 2017 yang akan berlangsung di Benteng Kuto Besak Palembang mulai tanggal 16-20 Agustus 2017, mendatang.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Festival Sriwijaya tahun ini mengambil tema Perniagaan Maritim yang akan menjadikan Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai prioritas destinasi pariwisata nasional.

“Kami akan mempersiapkan festival yang ke-26 ini menjadi promosi wisata daerah 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Kami akan kemas secara apik dan modern untuk mendongkrak sektor industri pariwisata nasional,” kata Gubernur Alex. 

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, Festival Sriwijaya merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan Pemerintah Sumsel dalam rangka mengangkat kembali nilai-nilai tradisional dalam bingkai kejayaan Kerajaan Sriwijaya. 

Festival tersebut rencananya, imbuh Wawan, akan dimulai dengan pemutaran bioskop keliling yang menayangkan film-film bertemakan pendidikan, budaya dan pariwisata yang dilanjutkan dengan acara pembukaan yang akan diikuti 17 kabupaten atau kota se-Sumsel.

“Dalam acara pembukaan kita akan tampilkan juga seni budaya dari lima kabupaten atau kota se-Yogyakarta,” tambah Wawan. Pria yang juga Ki Dalang Wayang Ajen itu menambahkan, hari ke-2 acara pagi dimulai di Plaza Benteng Kuto Besak dengan berbagai lomba seperti lomba lukis kertas karton tebal, pertunjukan seni rupa, pajangan karya lukis seniman, lukis wajah karikatur, demo pembatik dan lomba lukis baju kaos.

”Nanti rencananya juga akan ada panggung hiburan hingga pukul 10 malam yang menampilkan musik etnik, parade musik jalanan dan parade dul muluk serta penampilan gelar budaya dari 6 kabupaten atau kota,” beber Wawan. 

Pria asli Jawa Barat itu menambahkan, hari ke-3 rencananya akan digelar Workshop atau Diskusi Budaya Sumsel di Sudut kumpul Bale kuto Besak, juga ada parade 20 grup musik jalanan dan hingga pukul 10 malam, di Panggung utama akan ditampilkan Penampilan Gelar budaya dari 6 kabupaten atau kota Sumsel.

Hari ke-4, tambah Wawan, mulai pukul 9 pagi digelar di Teater Mini, Festival batanghari 9 yang menampilkan 60 peserta Gitar Tunggal, sedangkan di panggung utama digelar parade 20 grup musim jalanan dan malamnya ada gladi bersih pementasan wayang kulit Palembang.

Hari ke-5 yang merupakan hari terakhir  akan digelar acara penutupan dengan penampilan gelar budaya dari 6 kabupaten atau kota se-Sumsel.  

Selain Festival Budaya, juga ditawarkan paket paket menarik baik berupa kunjungan ke destinasi wisata juga kuliner. “Seperti 3 hari Tour kota Palembang, full 3 hari merasakan kuliner palembang, juga ada songket tour, paket tour untuk kunjungi tempat tempat bersejarah, atau ada juga 4 hari shopping tour, nonstop belanja setiap hari,” kata Wawan yang juga diamini Irene Camelyn Sinaga, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Sumsel.

Lebih lanjut Esthy mengatakan, kegiatan ini juga dimaksudkan selain untuk mempromosikan Pesona Indonesia, juga sebagai kegiatan yang bermanfaat untuk menangkap atraksi wisata budaya di Kota Pelembang dan sekitarnya.

“Kita tahu Sumatera Selatan ada wisata budaya seperti yang terkait dengan sejarah kemudian kuliner dan ini akan dijadikan destinasi nasional, sehingga diharapkan mampu menggerakkan sektor pariwisata di Indonesia,” kata Esthy yang diamini Wawan. 

Kata Wawan, Festival Sriwijaya  2017 juga sebagai ajang memperkenalkan potensi budaya unggulan daerah yang berkelas dunia agar dapat menjadi ikon di daerahnya. “Dari namanya saja Sriwijaya, mempunyai kekuatan secara magis, secara spiritual sudah memberikan daya magnet tersendiri. Kekuatan itu berakar dari hak sejarah yang melegenda, sejarah yang mempunyai nilai- nilai luhur yang perlu disampaikan kepada generasi sekarang, dengan cara kekinian namun tidak meninggalkan akar jati diri budaya bangsa,” kata Wawan. 

Gelaran yang menjadi agenda nasional ini menampilkan pertunjukan tarian-tarian kolosal, seni drama dan seni budaya dari 17 kabupaten/ kota di Sumsel menggambarkan perjalanan pemerintahan Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh Raja Dapunta Hyang hingga menjadi sebuah kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara. Selain itu juga dimeriahkan dengan festival kuliner serta jajanan pasar, memperkenalkan budaya di kalangan generasi muda yang akan menjadi promosi wisata Sumsel.

“lima hari digelar, event ini sangat besar pengaruhnya untuk dijadikan andalan sebagai atraksi pariwisata budaya. Dengan terselenggaranya even ini menjadi salah satu sudut yang mewarnai peradaban bangsa Indonesia. Melalui promosi pariwisata, saya yakin bangsa di berbagai dunia akan terus melirik kekuatan nilai budaya itu dan pastinya menarik untuk mereka kunjungi,”lanjutnya. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kegiatan ini. Dijelaskan Arief, selain peningkatan target wisatawan mancanegara yang ditetapkan Presiden Joko Widodo menjadi 15 juta orang pada tahun 2017 ini, peningkatan jumlah tempat wisata juga menjadi konsen dirinya di Kemenpar. 

“Tahun ini konsentrasi kita adalah meningkatan jumlah kunjungan Wisman (wisatawan mancanegara) ke Indonesia. Meski targetnya masih melingkupi wilayah Bali, Kepulauan Riau dan Jakarta sebagai tujuan utama wisman, namun perlu juga ada daerah-daerah baru sebagai tujuan wisata baru. Sebagai daerah yang kental dengan sejarah peradaban kerajaan Sriwijaya di masa lampau, Sumatera Selatan telah siap dan telah mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan peningkatan pariwisata sehingga menjadi tontonan menarik bagi wisnus dan wisman yang berkunjung ke Sumsel,” jelas Menpar Arief Yahya.

Kemenpar RI.

  • Bagikan