Wa Nila, Gadis Disabilitas dari Muna dengan Hidrosefalus Dideritanya

  • Bagikan
Wa Nila hanya bisa terbaring di rumah sederhananya di Desa Oelongko, Kecamatan Bone, Kabupaten Muna. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)
Wa Nila hanya bisa terbaring di rumah sederhananya di Desa Oelongko, Kecamatan Bone, Kabupaten Muna. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Wa Nila hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Sejak bayi, putri keempat dari lima bersaudara pasangan La Tabo dan Wa Abe itu telah menderita disabilitas berat.

Informasi dihimpun SultraKini.Com, awalnya warga Desa Oelongko, Kecamatan Bone, Kabupaten Muna tersebut mengalami pembengkakan di bagian hidungnya seperti sebuah botol dan menjalani operasi hingga kembali normal. Namun tak lama kemudian, Wa Nila menderita Hidrosefalus sejak 18 tahun terakhir.

Sejauh ini, sejumlah operasi ditempuh pihak keluarga demi menyembuhkan penyakit tersebut. Operasi pertama dijalani Wa Nila ketika usianya 1 tahun di RS Wahidin Sudirohusodo, berkat uluran tangan dari salah satu yayasan di Kota Baubau. Namun dua tahun kemudian, dia kembali dioperasi di bagian hidung dan Hidrosefalus di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan. Tindakan medis tersebut, ternyata belum membawakan hasil maksimal untuk kondisi kesehatan Wa Nila.

Kini pihak keluarga tengah kesulitan membiayai kesehatan anaknya itu. La Tabo hanyalah seorang petani yang hidup pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Dia selalu berdoa, adanya keajaiban dari sang Khaliq anaknya mendapatkan uluran tangan dari orang-orang dermawan maupun Pemerintah Daerah setempat. Harapan ini juga diucapkan ibunya, Wa Abe yang menginginkan putrinya bisa sembuh dan merasakan pendidikan di bangku sekolah sebagaimana anak-anak lainnya.

“Andaikan ada pihak pemerintah yang bersedia membantu proses penyembuhannya, mungkin anak kami ini sudah dapat menjalani hari-harinya penuh keriangan dengan remaja yang seumurannya,” kata La Tabo, Jumat (3/8/2018).

Laporan: Akhir Sanjaya
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan