Wa Ode Hamsinah Bolu: Empat Pilar Kebangsaan, Esensi Berbangsa dan Bernegara

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sekaligus Majelis Permusyarawaratan Rakyat (MPR) RI, Wa Ode Hamsinah Bolu menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada warga Sulawesi Tenggara, di Kendari. Sosialisasi digelar pada Jumat (2/9/2016) di Pendopo Sinode Gepsultra Kendari, dengan peserta sekitar 100 jemaat Gereja Protestan Kendari, yang merupakan kelompok komunitas pertama mendapat sosialisasi di Gereja.

Wa Ode Hamsinah Bolu menekankan, empat pilar kebangsaan harus dipahami oleh semua warga negara Indonesia. Empat pilar tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, merupakan hal mendasar dan esensial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam konteks pilar kebangsaaan, Pancasila merupakan dasar atau ideologi negara. UUD 1945 sebagai landasan konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu bangsa.

“Ini menjadi sesuatu yang penting, karena semua elemen masyarakat harus memiliki semangat yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata senator wanita asal Sultra ini.

Salah satu narasumber sosialisasi 4 pilar ini, yakni Prof. Dr. Jufri Dewa menegaskan, bahwa empat nilai kebangsaan menjadi elemen utama yang harus kokoh dalam menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara.

Jika diibaratkan sebuah rumah, kata dia, Pancasila dan UUD 45 merupakan pondasi dan pilar negara, negara kesatuan adalah rumah, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah penghuni rumah tersebut.

“Sebuah rumah bisa berdiri kuat dan kokoh jika pondasi dan pilar pendukungnya kuat menopang bangunan rumah. Negara kesatuan RI sebagai rumah bangsa Indonesia harus menjadi sebuah tempat tinggal yang nyaman, yang dijaga bersama oleh seluruh elemen bangsa yang berbhineka tunggal ika,” jelasnya.

Empat nilai kebangsaan itu harus dapat diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Sebagai nilai kebangsaan, Pancasila, UUD 45, tidak cukup jika hanya dimengerti tetapi harus dibarengi dengan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. “Pemahaman empat pilar sangat diperlukan untuk meminimalisir potensi-potensi disintegrasi negara dan bangsa,” katanya.

Narasumber lainnya, Dr. Jamaluddin Hos menjelaskan, kuatnya pengaruh global terhadap kehidupan bermasyarakat harus dapat disikapi dengan baik dan cermat agar bangsa Indonesia, utamanya generasi muda tetap dapat menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

“Nilai-nilai kebangsaan dalam 4 pilar harus dapat diamalkan dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tidak cukup jika hanya dikenal dan diketahui,” katanya.

  • Bagikan