Wakatobi Jadi Pusat Peradaban Islam di Timur

  • Bagikan
Saat penjemputan Menteri Agama, Drs. H Lukman Hakim Syaifuddin di Bandara Matahora Wakatobi. (Foto : Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Saat Menteri Agama, Drs. H Lukman Hakim Syaifuddin meresmikan Islamic Center Mu\\\’adz Bin Jabal Wakatobi, Minggu (14/2/2016), Bupati Hugua mengungkapkan impiannya menjadikan daerah ini sebagai pusat peradaban Islam di Kawasan Timur Indonesia.Dalam peresmian Islamic Center seluas sekitar 10 hektar itu, selain Menag dan Bupati hadir pula Sekda Drs. Sudjiton, Kepala Kantor Kemenag Sultra Moh. Ali Irfan dan beberapa kepala SKPD Kabupaten Wakatobi.Menurut Hugua, penduduk asli Wakatobi merupakan 100 persen masyarakat muslim. Hanya sekitar 40 kepala keluarga non muslim yang berdomisili di Wakatobi. Mereka ini, kata Hugua, merupakan masyarakat pendatang.Kepada para hadirin, Hugua mengaku pernah menyampaikan kepada duta besar Arab Saudi, bahwa sebagai putra asli Wakatobi ia mengimpikan daerah ini sebagai pusat peradaban Islam di kawasan tengah-tengah, karena letak Wakatobi berada diantara kawasan laut Banda dan Flores.\”Kalau itu bisa dan kita punya niat yang mulia, maka gampang sekali kita mempengaruhi masyarakat pulau Maluku, Maluku Utara, Papua, NTT, NTB dan bahkan pula pulau Bali. Karena Wakatobi merupakan kawasan yang strategis. Orang dari timur mau menuju ke barat mereka tetap harus melewati Wakatobi, dan sebaliknya. Maka tidak ada salahnya kita jadikan Islamic Center ini menjadi sebuah kekuatan dakwah Islam,\” ucap Hugua.Ia mengharapkan keberadaan Islamic Center ini bisa menyampaikan syiar kemanusian dan syiar kearifan lokal.Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin memberikan beberapa pesan kepada pengelola dan pengajar di Islamic Center tersebut. Utamanya bisa mengembangkan dan wajib mensyukuri kekayaan alam Wakatobi. Dia mengharapkan bisa memberikan dakwah yang mencerahkan, bukan yang menakutkan.Apalagi Wakatobi sekarang sudah menjadi daerah destinasi wisata, berbagai macam manusia akan datang dengan berbagai macam perbedaan adat istiadat dan budaya yang beraneka ragam.\”Karena ruh dakwah itu adalah mengajak dengan nasehat-nasehat, kata-kata yang bijak dan dengan penjelasan yang lebih santun. Tapi terkadang saya melihat di beberapa media adalah dakwah menakutkan, yang mengkafir-kafirkan orang, menyalah-nyalahkan orang yang berbeda dengan pemahaman mereka. Jangan sampai kemudian orang merasa betapa menakutkannya Islam itu. Namun dakwah itu harusnya membuat orang tertarik hingga tersentuh dan merasa bahwa ternyata Islam itu indah,\” pesannya.Pengurus Islamic Center Mu\’adz Bin Jabal Wakatobi memberikan cenderamata kepada Menteri Agama dan Bupati Wakatobi serta Kepala Kantor Kemenag Sultra. (B)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan