Wakatobi Target 30 Ribu Wisatawan, Baru Tercapai 8 Ribu Orang

  • Bagikan
Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI- Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, hingga akhir April 2019 baru mencapai delapan ribu orang. Sementara pemda setempat menargetkan sebanyak 30 ribu, baik asing mau pun domestik, pada tahun 2019.

“Angka (target, Red) tersebut akan kembali dievaluasi perkembangannya di semester satu tahun 2019. Apakah angka 30 ribu tersebut masih realitis atau tidak,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar, Senin (17/6/2019).

Dijelaskan, jumlah wisatawan yang berkunjung di Wakatobi pada tahun 2018 sebanyak 28 ribu orang, sehingga tahun 2019 ditargetkan 30 ribu.

Rendahnya angka kunjungan wisatawan tahun ini, menurut Nadar, dipengaruhi kondisi pariwisata secara nasional.

“Hari ini kita tahu bagaimana kondisi nasional. Geliat perkembangan pariwisata mengalami kendala, diantaranya kenaikan harga tiket pesawat, dan ini mempengaruhi sejumlah destinasi di Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, kondisi lokal Wakatobi adalah berkurangnya jumlah penerbangan. Dari dua maskapai perhari, sekarang tinggal satu maskapai yang melayani rute Wakatobi – Kendari.

Padahal di sisi lain, menurut Nadar, para pelaku usaha pariwisata seperti perhotelan, diving, resort telah berbenah, dan sudah siap, bahkan sekarang Pemda Wakatobi telah membenahi berbagai objek wisata untuk kenyamanan wisatawan.

“Kita juga selalu membuat ivent di setiap pulau yang saat ini telah termuat kalender iven, hal ini untuk menarik wisatawan ke Wakatobi,” ungkapnya.

Namun demikian, Nadar tetap optimis akan mencapai target 30 ribu wisatawan, karena rencananya tanggal 1 Juni 2019 ini maskapai penerbangan Citilink akan mulai melayani penerbangan Kendari – Wakatobi.

“Biasanya bulan Juni ke atas baru wisatawan meningkat,” tandasnya.

Wakatobi merupakan salah satu daerah tujuan wisata nasional, bahkan dunia. Daerah ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya, yang biasa dikenal dengan istilah surga bawah laut, yang dihiasi aneka terumbu karang dan berbagai spesies ikan.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: M Djufri Rachim

 

  • Bagikan