Wanita di Kendari Ditemukan Tewas di Kamar Kos

  • Bagikan
Jenazah korban saat ditemukan pertama kali di kamar kosnya di Lorong Renbis, Jalan Wayong, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sabtu (17/11/2018). (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI COM)
Jenazah korban saat ditemukan pertama kali di kamar kosnya di Lorong Renbis, Jalan Wayong, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sabtu (17/11/2018). (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Seorang wanita berumur 30 tahun, ditemukan tewas di kamar kosnya di lorong Renbis, Jalan Wayong, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (17/11/2018).

Idenditas korban diketahui bernama Sarniaty Rante, sehari-hari bekerja sebagai honorer di Kantor Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Sultra.

Menurut keterangan salah seorang saksi, Rahmad (37), mengatakan peristiwa iyu berawal saat ia bersama rekannya hendak menemui korban. Namun pintu kamar korban dalam keadaan terkunci, sehingga saksi dan beberapa rekannya terpaksa membobol jendela kamar.

“Awalnya kita mau ajak makan, karena biasanya kalau sudah diatas jam 9.00 WITA kita pergi makan sama-sama. Saat ditelpon nomor handphonenya tidak aktif. Olehnya itu kita mendatangi kosnya dan pintunya terkunci. Akhirnya kita masuk lewat jendela dengan cara dicungkil,” ujar Rahmad kepada SultraKini.com saat ditemui di RS. Bhayangkara Kendari, Sabtu (17/11/2018).

Rahmad menambahkan, sehari sebelum meninggal korban masih sempat bekerja di kantor BPKH. Bahkan rekan-rekannya tidak mengetahui kondisi korban.

“Yang kami tahu memang korban memiliki riwayat penyakit asma dan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Mandonga, AKP Kasman, menerangkan pihaknya menduga korban meninggal akibat sakit sesak nafas. Namun, jenazah korban masih menjalani proses visum di RS. Bhayangkara Kendari.

“Adanya penemuan tersebut kita sedang selidiki dengan memeriksa beberapa orang saksi. Di rumah sakit hanya dilakukan visum luar saja karena pihak keluarga korban menolak untuk dioutopsi,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Dokter forensik RS. Bhayangkara Kendari, Kompol Mauludin. Berdasarkan hasil pemeriksaan visum, ditubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Korban meninggal disebabkan adanya gangguan pada pernafasan. Disisi lain juga korban ternyata juga memiliki riwayat penyakit asma,” ungkap Mauludin.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan