Warga di 13 Kecamatan di Konawe masih Mengungsi Hingga Kini

  • Bagikan
Banjir di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe pada 22 Juni 2019. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Banjir di Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe pada 22 Juni 2019. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Tim tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Konawe melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengeluarkan data terbaru dampak bencana per 26 Juni 2019 pukul 12.00 Wita.

Banjir di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara terpantau mulai 4 Juni, kemudian masa tanggap darurat dikeluarkan pada 10 Juni lalu.

BPBD Konawe mencatat jumlah pengungsi tertinggi terjadi pada Minggu, 26 Juni lalu sebanyak 7.998 KK atau 32.824 jiwa. Saat ini, pengungsi tersisa 953 KK atau 3.457 jiwa.

Dampak banjir tersebar di 25 kecamatan, warga di 12 kecamatan di antaranya sudah kembali ke rumah masing-masing, yakni Wawotobi, Anggotoa, Lambuya, Anggaberi, Tongauna Utara, Tongauna, Wonggeduku Barat, Unaaha, Uepai, Abuki, Padangguni, dan Routa.

Artinya, masih ada 13 kecamatan warganya mengungsi, yakni di Kecamatan Besulutu: tiga desa; Amonggedo: lima desa, Pondidaha: 13 desa, Anggalomoare: sepuluh desa, Bondoala: tujuh desa, Sampara: sebelas desa, Konawe: empat desa, Kapoiala: tujuh desa, Asinua: tiga desa, Latoma: 14 desa, Morosi: sembilan desa, Wonggeduku: enam desa, dan Kecamatan Puriala: delapan desa.

“Kemarin 3.127 belum termasuk data jiwa dari Morosi, sekarang yang masuk dari Morosi dan tambahan dari Wonggeduku sehingga terdapat 3.457 jiwa,” jelas Koordinator Bidang Kominfo posko utama badan penanggulangan bencana banjir dan longsor Konawe, Candra, Rabu (26/6/2019).

(Baca: Masa Tanggap Darurat Bencana Konawe Diperpanjang)

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan