Warga Kesulitan Jaringan Internet, Bupati Mubar Diminta Bertindak

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: shutterstock)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Seiring perkembangan zaman, dunia saat ini bermetamorfosa dengan dunia digital. Semua akses boleh dikata tidak terlepas dari dunia internet. Sejak mekar dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara pada 2014, rupanya Kabupaten Muna Barat (Mubar) semakin tertinggal dalam dunia digital. Ketersediaan internet belum merata di wilayah ini.

Sebesar 60 persen wilayah Mubar belum menikmati digital akibat jaringan internet dan telepon belum tersedia.
Dari sebelas kecamatan, baru dua kecamatan memiliki akses jaringan internet yang memadai, yakni Kecamatan Lawa dan Kecamatan Tiworo.

Persoalan ini dinilai tokoh pemuda Mubar, Jujur Saa perlu dilakukan evaluasi oleh Pemda Mubar, khususnya Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian.

“Kami mendorong bupati untuk mengevaluasi kinerja kepala Dinas Kominfostadi karena kami anggap gagal dalam mengangkat citra Muna Barat dalam bidang digitalisasi,” ucap alumni Kehutanan STIP Wina Raha itu, Sabtu (12/6/2021).

Menurut dia, Kantor Bupati Mubar dalam menjalankan roda pemerintahan yang berhubungan dengan internet mengandalkan WiFi dari Palapa ring dengan kuota 100 Mbps.

“Ini sangat parah, di ‘jantung pemerintah’ saja jaringan internetnya sangat susah, hanya mengandalkan WiFi dengan kuota 100 Mbps, itupun jaringanya sangat terbatas, sehingga sangat mengganggu proses kinerja pemerintahan yang saat ini cenderung dengan virtual,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kominfostadi, Muhammad Naazirun membantahnya. Ia menyebut, tidak adanya penambahan Base Transceiver Station atau BTS karena masyarakat tidak menyampaikan keluhan jaringan. Terlebih hal tersebut tidak disampaikan ke musrenbang agar menjadi dasar acuan untuk laporan pada Kemenkominfo RI.

“Kami kesusahan menyampaikan keluhan itu pada Kominfo karena tidak ada aduan dari masyarakat tentang keluhan jaringan. Sebaiknya mereka tuangkan dalam musrenbang agar kami langsung bawa pada Kominfo,” jelasnya, Senin (14/6/2021).

Masalah utama jaringan di Mubar disebutkannya lantaran dari 21 ribu penduduk, BTS-nya hanya enam unit yang idealnya 17 BTS.

“Kemarin kami mengusulkan penambahan sembilan BTS, namun kandas karena tidak ada usulan dari masyarakat melalui musrenbang baik tingkat desa maupun kecamatan. Meski demikian akan berupaya menambah satu atau dua BTS,” terangnya. (B)

Laporan: Hasan Jufri
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan