Waspada Banjir Susulan Kolaka Timur

  • Bagikan
Suasana banjir di Kolaka Timur pada Sabtu (21 Juli 2018). Foto: Mirwan/SultraKini.com

SULTRAKINI.COM: Banjir setinggi 1 meter yang melanda 9 desa di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Minggu (22 Juli 2018) berangsur normal. Tim SAR yang membantu evakuasi korban sehari sebelumnya sudah ditarik.

“Tim sudah ditarik untuk standby di kantor dan apabila dibutuhkan kami siap,” jelas Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, menjawab SultraKini.com melalui komentar postingan facebook pribadinya, Minggu siang.

Tim SAR yang terjun ke lokasi banjir mendapat banyak pujian dari netizen setelah video penyelematan seorang anak yang hanyut terbawah air dapat diselematkan.

Salut sama basarnas Smoga kalian stiap mlaksanakan tugas mulia slalu di bawa lindungan alla swt… Amin…,” komentar Chandra Winata menanggapi melalui facebook.

Begitu besar amal ibadah tim SAR dalam menyelamatkan satu org anak semoga barokah Amien,” Wiwik Suriani.

Semoga sukses tim SAR Sultra. Salam kemanusiaan…,” Sunarso Soekardi.

Seperti diberitakan SultraKini.com, seorang bocah 9 tahun nyaris tewas tenggelam saat banjir terjadi di Desa Horodopi, Kecamatan Mowewe, Koltim, Sabtu. Imel, anak tersebut awalnya bermain-main di jalan yang kebanjiran, tak lama kemudian dia tenggelam. Beruntung tim Basarnas di lokasi kejadian, segera mengevakuasi korban.

Imel dievakuasi di atas perahu karet yang siaga menangani banjir di kawasan tersebut. Sejumlah tim medis langsung melakukan pertolongan pertama di atas perahu karet. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Banjir di Koltim akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga Bendungan Mowewe II di kelurahan Woitombo, Kecamatan Mowewe, jebol.

Camat Mowewe, Marwan mengatakan intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (20)/7) hingga Sabtu (21/7) membuat bendungan yang ada di daerah itu tidak mampu menahan derasnya banjir.

Sembilan desa pun terendam dan terisolir, yakni Kelurahan Horodopi, Desa Watupute, Desa Sabi-sabila, Desa Lapangisi, Kelurahan Inebenggi, Kelurahan Woitombo, Desa Puuosu, Desa Nelombu, dan Desa Ulumowewe.

Derasnya banjir juga merobohkan jembatan di Desa Melombo sehingga tidak bisa dilalui kendaraan yang biasanya melintas.

Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara mengingatkan warga korban banjir di Koltim untuk mewaspadai kemungkinan banjir susulan.

Sekretaris BPBD Sultra Yauri di Kendari, Minggu (22/7), mengatakan imbauan meningkatkan kewaspadaan bukan hanya ditujukan kepada warga korban banjir Koltim namun setiap daerah yang termasuk dalam zona rawan banjir.

“Hujan masih terus mengguyur wilayah Sultra sehingga warga perlu waspada terjadinya banjir, khususnya yang bermukim di pinggir sungai,” kata Yauri seperti dikutip elshinta.com dari Kantor Berita Antara.

Laporan: Shen

  • Bagikan