Warga Lagasa Dibagikan Raskin Berulat

  • Bagikan
Foto Beras yang diterima warga Lagasa yang diterima SULTRAKINI.COM nampak menggumpal dan mengeluarkan ulat kecil.

SULTRAKINI.COM: MUNA – Keinginan untuk mendapatkan beras murah layak konsumsi bagi masyarakat Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna nampaknya tinggal harapan.Dalam pembagian Beras Miskin yang diterima puluhan warga Lagasa, berat tersebut diketahui sangat tidak layak konsumsi karena kondisinya yang buruk. Bahkan ada yang telah mengeluarkan ulat dan kutu.Hal tersebut diungkapkan Korrdinator Lembaga Informasi Pengkajian Potensi Daerah (LIPPD) Sultra, La Ode Madawing bahwa beras yang diterima warga telah disimpan dalam gudang di Balai Desa sejak 6 bulan lalu.”Warga mendapatkan beras tambahan sebanyak 2,5 Liter dari pembagian namun beras itu tidak layak dikonsumsi untuk manusia, bukan untuk mendapat gizi justru akan mendapat penyakit sebab berasnya telah berkutu ditambah sudah berulat,” ujarnya.Menurut Madawing, sebelum dibagikan beras tersebut disaring untuk kemudian campur dengan beras baru.”Beras tersebut diaya-aya (disaring) dengan menggunakan pukat yang terbuat dari nilon karena beras lama ini ketika dicampuri dengan beras baru dari Dolog tidak terlihat rusak atau ampas dari beras lama tidak terlihat,” ujarnya.Proses pencampuran ini dibenarkan warga Desa Lagasa, Narsi. Pada SULTRAKINI.COM ia mengungkapkan, pernah melihat petugas pembagi beras melakukan penyaringan beras lama dicampur beras baru sebelum dibagikan pada masyarakat.”Sekitar 10 karung beras yang lama dicampur dengan beras baru dengan cara diaya-aya(saring) dan ampas dari beras lama tersebut saya simpan untuk makan ayam,” terangnya.

  • Bagikan