Warga Muna Positif Corona Diduga Tertular dari Klaster Bogor, Begini Riwayat Perjalanannya

  • Bagikan
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, dr. La Ode Ahmad Wahid Agigi. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, dr. La Ode Ahmad Wahid Agigi, menilai tujuh orang warga Muna positif corona tertular dari klaster Bogor yang sudah terjangkit dari orang ke orang.

Dijelaskan dr. Wahid, berdasarkan riwayat kasus atau penelusuran perjalanan ke tujuh orang positif corona di Muna itu dinilai berawal dari kegiatan GPIB.

Penyebaran virus corona di Muna juga tidak terlepas dari adanya delapan orang warga Makassar positif corona dan tiga orang dirawat inap di rumah sakit. Delapan orang tersebut bersama satu orang dari Muna diketahui memiliki riwayat perjalanan kegiatan kerohanian di Bogor sekitar tanggal 27 sampai 29 Februari 2020. Perjalanan mereka berlanjut di Raha, Kabupaten Muna sekitar tanggal 2 sampai 6 Maret 2020.

“Orang yang terpapar Covid-19 di Makassar baru 3 sampai 4 hari dari Raha. Tapi sebelum ke Raha, 8 orang itu memiliki riwayat perjalanan kegiatan kerohanian di Bogor sekitar tanggal 27 sampai 29 Februari 2020 bersama satu orang dari Raha,” ucapnya, Rabu (22/34/2020).

Kegiatan GPIB berlanjut dengan pembentukan panitia lokal dan regional. Dikatakan dr. Wahid, panitia lokal itulah dilakukan penelusuran-siapa saja yang bersentuhan langsung dengan warga Bogor tersebut. Sebanyak 12 orang lalu di-rapid test. Hasilnya lima orang positif corona.

Pemeriksaan kemudian diperluas pada Kamis (9/4) lalu terhadap 14 orang tanpa gejala (OTG). Hasilnya pun ditemukan enam orang positif. Tidak berhenti di situ, tes kembali diperluas terhadap 25 orang pada Selasa (14/4) lalu dan hasilnya tujuh orang positif corona. Total positif corona berdasarkan rapid test tercatat 18 orang.

“Dari 18 orang yang dinyatakan positif rapid test inilah dilakukan tes Swab dan keluar hasilnya Minggu (19/4)- ternyata tujuh orang positif Covid-19,” jelasnya.

Ditambahkannya, setelah seminggu kegiatan GPIB, seorang panitia mengadakan pesta di Kota Raha. Dia merupakan salah satu orang yang dinyatakan positif corona berdasarkan pemeriksaan Swab.

“Kami meyakini masuknya Covid-19 di Kota Raha, Kabupaetn Muna dari klaster Bogor bukan dari warga Saparua, Kabupaten Maluku Tengah yang datang menghadiri pesta,” tambahnya.

Laporan: LM. Nur Alim
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan