Warga Wakatobi Mulai Sadar Ekosistem Laut, Kini Tanam 500 Mangrove dan Karang

  • Bagikan
Warga Wakatobi saat melakukan penanaman Mangrove di wilayah Kapota. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Untuk meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem hutan Mangrove dan transplantasi karang untuk masa depan, Balai Taman Nasional (BTN) Wakatobi, bekerjasama dengan instansi Kementrian Kelautan dan Perikanan, perguruan tinggi perikanan, organisasi lingkungan serta TNI AL, melakukan penenanaman 500 Mangrove dan 500 terumbu karang di wilayah Kapota, Minggu (28/2/2016).Instansi Kementerian KP dan organisasi lingkungan serta perguruan tinggi perikanan yang berpartisipasi yaitu Loka Perekayasa Teknologi Kelautan (LPTK), Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), WWF, Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Wilayah Kapota dan Sekolah Tinggi Perikanan (STK).Penanaman pohon Mangrove ini, juga melibatkan Meantu\’u (Ketua adat) Kapota dan puluhan pelajar SMA 3 Wangiwangi.KSPTN Wilayah I BTN Wakatobi, Lukman Hidayat mengatakan, kegiatan seperti ini merupakan kegiatan rutin BTN Wakatobi. \”Awal bulan Ferbuari kemarin kami pun telah melakukan hal yang sama dan tahun depanpun kami akan tetap melakukannya,\” terang Lukman.Lukman menambahkan, kesadaran masyarakat khususnya masyarakat Desa Kapota dan Kapota Utara terkait lingkungan sudah lebih baik. Karena dari 500 pohon Mangrove yang ditanam, pihaknya hanya menyiapkan 400 pohon saja. Sedangkan 100 pohon lainnya disiapkan oleh masyarakat setempat yang masuk dalam SPKP.\”Kesadaran masyarakat terkait lingkungan sudah lebih baik karena SPKP yang kami bentuk di Kapota beberapa tahun lalu, hari ini telah berhasil menyumbangkan 100 pohon Mangrove dan mereka terlibat langsung dalam penanaman,\” ucap Lukman.Dengan penanaman Magrove dan terumbu karang ini, kata Lukman, abrasi pantai akan terhindarkan dan nelayan setempat tidak akan jauh dan susah mencari ikan lagi. Karena dengan adanya terumbu karang, maka akan ada rumah dan makanan bagi ikan.Meantu\’u Kapota, La Ode Harufa merasa senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Karena wilayah adat yang ia pimpin bisa terjaga dari abrasi pantai dan terumbu karang yang sudah rusak diganti dengan yang baru.\”Pohon Mangrove yang telah ditanam ini, harus dijaga bersama. Karena akibat abrasi, ini pantai kami sudah terkikis sekitar 200 meter. Jadi jika kita tidak menjaganya maka bisa jadi kedepannya kita tidak akan mendapatkan tempat tinggal lagi karena daratan telah menjadi lautan,\” ungkapnya.(B)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan