Warga Wangi-Wangi Terserang DBD, Pemda Diminta Ambil Tindakan

  • Bagikan
Kabid P2M Dan Promkes Dinas Kesehatan, Komaryuda Mansyurputra. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Pasca penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang seorang anak di Desa Liya Onemelangka, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi diminta segera mengambil tindakan pencegahan sebelum penyakit tersebut menular ke warga lainnya.

Anak yang diketahui terkena DBD bernama Alung (5). Ia diduga terserang penyakit berbahaya tersebut sejak Minggu (6/11/2016) dan langsung dilarikan ke RSUD Wakatobi. Namun setelah tiga hari dirawat di RSUD, dokter mengambil sampel darahnya dan menyimpulkan anak tersebut terjangkit DBD.

Sehingga pada Selasa (8/11/2016), Alung langsung dirujuk ke salah satu Rumah Sakit di Kota Baubau untuk mendapatkan perawatan serius.

Peristiwa yang menimpa Alung ini, menjadi kehawatiran banyak pihak, khususnya masyarakat disekitar Desa Liya Onemelangka yang menjadi kediaman Alung. Dikhawatirkan penyakit tersebut akan menyebar jika tidak segera ditangani.

Salah seorang warga yang ditemui SULTRAKINI.COM, Elsya berharap Pemda melalui Dinas Kesehatan Wakatobi bisa segera mengambil langkah pencegahan sebelum menelan korban yang lebih banyak.

“Kami harap Pemda segera mengambil langkah untuk lakukan foging, jangan menunggu korban bertambah baru mau foging,” kata Elsya. Jumat (10/11/2016).

Ia juga mengkritik Dinas Kesehatan Wakatobi yang dinilainya kebiasaan untuk mengambil tindakan setelah jatuhnya korban. “Seperti tahun lalu sudah banyak berjatuhan korban baru mereka turun foging. Seharusnyakan mereka lakukan langkah pencegahan,” terangnya.

Dikonfirmasi atas hal ini, Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dan Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes, Komaryuda Mansyurputra menjelaskan, selama ini pihaknya selalu melakukan sosialisasi pencegahan DBD.

Sehingga ia menyimpulkan, jika ada yang terjangkit DBD bisa jadi korban terjangkit dari orang lain yang membawa penyakit tersebut dari luar daerah.

Dijelaskannya, sebelum ada kasus DBD ini, Bupati Wakatobi, H. Arhawi telah menginstrusikan Dinkes agar melakukan foging dua kali setahun di daerah yang rawan DBD. Dalam waktu dekat pihak telah berencana akan melakukan foging.

Menurutnya untuk melakukan foging disekitar pemukiman korban, pihaknya masih menunggu pemberiatahuan dari Puskesmas setempat.

“Tidak segampang itu kita mau turun lakukan foging, harus melalui prosedur dimana kami harus menuggu pemberitahuan dari Puskesmas bahwa sudah layak dilakukan foging, kemudian kami berkoordinasi dengan camat dan Lurah atau Kepala Desa bahwa kami akan lakukan foging agar warga bisa siap,” pungkasnya.

  • Bagikan