Was-was Jumat Agung di Gereja, Polres Baubau Tingkatkan Pengamanan

  • Bagikan
Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan terduga teroris di depan gereja katedral Makassar Minggu (28/3) lalu, membuat sejumlah masyarakat Kota Baubau mengaku was-was melakukan ibadah di gereja. Terlebih memasuki hari wafatnya Isa Al Masih pada Jumat (2/4/2021).

Misalnya dikatakan Naila. Umat Nasrani ini merasa khawatir beribadah di gereja usai insiden bom di Makassar.

“Seandainya saya di luar site (perusahaan penambangan) mungkin besok nda akan ke gereja, soalnya setelah kejadian di Makassar teroris di tempat lain jadi berani juga. Besok itu puncaknya umat Kristen gereja, sasaran empuk sekali buat teroris,” ujarnya.

Menurutnya, ketika kuliah di Makassar–Gereja Katedral dinilai paling aman untuk beribadah. Misalnya, saat akan masuk gereja dilarang membawa tas ukuran besar, melewati satu pintu guna dilakukan pemeriksaan.

“Kemarin saya yakin kalau itu bom tidak mungkin meledak dalam gereja karena memang ketat penjagaan di Katedral Makassar, bahkan sebelum ada kejadian-kejadian teror begini,” ucapnya.

“Masalahnya adalah karena pandemi jadi ibadah dibuat di beberapa lokasi terpisah untuk hindari kerumunan. Kira-kira polisi sama petugas keamanan cukup banyak dan sigap ndak yah untuk jaga semua lokasi yang ada tempat ibadahnya,” sambungnya.

Kapolres Baubau, AKBP Zainal Rio Chandra Tangkari, menjelaskan pihaknya akan meningkatkan keamanan melalui peran intelijen untuk mengantisipasi aksi-aksi terorisme di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Peningkatan penjagaan misalnya di pintu masuk tempat ibadah. Termasuk mengundang pengurus-pengurus kerukunan agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda untuk rapat koordinasi membahas teknis pengamanan di tempat ibadah dan tempat-tempat publik.

“Meningkatkan pengamanan rumah-rumah ibadah, giat masyarakat, mako Polri, ssrama,” jelasnya.

Pihaknya melakukan penjagaan pintu masuk oleh anggota berpakaian dan bersenjata lengkap.

Zainal menambahkan, Polri khususnya Polres Baubau mengutuk keras segala aksi-aksi terorisme tersebut. Namun demikian, Zainal mengimbau masyarakat di wilayah hukum Polres Baubau tidak panik dengan hal itu. Dirinya juga mengajak masyarakat untuk ikut memerangi ideologi radikalisme, intoleran, dan terorisme dengan mengawasi serta melaporkan segala informasi maupun tindakan yang mencurigakan di lingkungan masyarakat.

“Karena Polres Baubau berkomitmen menjamin seluruh aktivitas masyarakat dan giat-giat keagamaan tetap aman dan kondusif,” terangnya. (B)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan