SULTRAKINI.COM: KENDARI – Wilayah Sulawesi Tenggara khususnya wilayah daratan selama seminggu ke depan diprediksi akan dihantam angin kencang, hujan, dan petir. Dengan prediksi tersebut, masyarakat diminta waspada dan berhati-hati akan dampak susulan seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Diungkapkan Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istyono, pada SULTRAKINI.COM via seluler, Kamis (15/9/2016) siang, adanya perlambatan angin di atas wilayah Sultra menjadi pemicu terjadinya fenomena cuaca seperti ini.
“Udara lembab inilah kemudian yang menimbulkan awan-awan hujan,” terangnya.
Selain faktor perlambatan angin, efek La Nina lemah yang terjadi di atas wilayah Sultra juga disinyalir menjadi penyebab turunnya hujan yang fluktuatif ini. “La Nina lemah ini mengakibatkan suhu muka laut menjadi hangat yang akhirnya juga berperan menambah naiknya massa uap air ke udara,” paparnya.
Normalnya, kata Adi, saat ini wilayah Sultra dan sekitarnya masih menjalani musim kemarau. Namun, kedua faktor tersebut menjadikan kondisi cuaca menjadi tidak menentu. “Ini bisa terjadi sampai satu minggu ke depan dengan cuaca yang kadang panas, hujan ringin, maupun hujan lebat,” tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya menghimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca ini. “Masyarakat kami minta waspada karena ini menimbulkan petir dan angin kencang,” ujarnya.
Dijelaskannya juga, meski di daratan Sultra mengalami perubahan cuaca, hal tersebut tidak berdampak bahaya bagi pelayaran. Sebab, fenomena cuaca ini tidak berpotensi meningkatkan naiknya gelombang laut. “Ini hanya terjadi di darat jadi tidak membahayakan pelayaran,” tutupnya.
