Waspadai Kebangkitan Komunis, Korem Ingatkan Pertumpahan Darah G30 S/PKI

  • Bagikan
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 143/HO, Mayor Azwar Dinata (Foto: La Ode Aliakbar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Komando Resort Militer (Korem) 143 Halu Oleo Sulawesi Tenggara, menginstruksikan pemutaran dan nonton bareng film G30 S/PKI di seluruh jajarannya hingga ke tingkat Koramil, pada 30 September 2017 nanti. Ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia, sesuai perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Tujuannya, mengingatkan kembali sekaligus memberikan pemahaman kepada generasi muda, tentang sejarah kelam kekejaman PKI, sehingga menjadi referensi untuk menolak kebangkitan paham komunis di negeri ini. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 143/HO, Mayor Azwar Dinata menjelaskan, pihaknya ingin mengingatkan sejarah kelam negara ini yang pernah berusaha dikudeta melalui  G30 S/PKI.

Film yang dibuat tahun 1984 ini menjadi tontonan wajib jaman Orde Baru (Orba), namun diberhentikan penayangannya pada tahun 1998. Kini 20 tahun berselang, akan ditayangkan kembali sebagai kilas balik sejarah kelam pembantaian para pahlawan revolusi dalam keganasan gerakan 30 September 1965 oleh PKI.

“Kita pernah punya pahlawan revolusi yang berlumuran darah dan air mata merebut kemerdekaan, dan menjadi korban kegenasan PKI,” ujarnya, saat ditemui di Makorem 143 HO, Rabu (20/9/2017).

TNI bersikap preventif terhadap isu-isu mengenai komunis, dengan mengingatkan tentang sejarah ganasnya PKI melalui penayangan film, agar tidak terulang kembali. Karenanya, Korem menginstruksikan satuan pelaksanaan Kodim hingga Koramil untuk melakukan sosialisasi terhadap masyarakat, agar mengantisipasi bahaya laten komunis.

“Dengan pemutaran film ini masyarakat diharapkan bisa mengerti dan paham bahwa negara ini harus mewaspadai paham komunis, negara kita ini pernah berlumuran darah dan air mata dalam merebut kemerdekaan,” ungkapnya.

Mayor Azwar Dinata meyakini kebangkitan PKI saat ini. “Kan sekarang belum betul nampak, tapi ada,” ujarnya sambil mengutip pidato pendiri bangsa, Bung Karno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”. 

Laporan: La Ode Aliakbar

  • Bagikan