Wilayah Udara Indonesia Timur Belum Punya Radar Pemantau

  • Bagikan
Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Angkatan Udara II Wilayah Timur Indonesia, Marsekal Muda (Marsda) TNI Umar Sugeng Hariyono. Foto: Rian Adriansyah / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Angkatan Udara II Wilayah Timur Indonesia, Marsekal Muda (Marsda) TNI Umar Sugeng Hariyono mengatakan wilayah udara Indonesia bagian Timur belum memiliki radar pendeteksi pesawat asing.

Hal ini diungkapkan Marsekal Muda (Marsda) TNI Umar Sugeng Hariyono dalam kunjungannya ke di Lanud Halu Oleo Kendari, Rabu (09/11/2016) untuk melihat situasi dan kondisi di semua pangkalan Angkatan Udara diwilayah komando Koops AU II.

“Iyaa memang di wilayah Koops AU II ada yang blank spot belum tercover radar dibagian wilayah selatan dan utara. Perencanaan kedepannya kita akan menutup atau memagari dengan radar yang akan memantau,” ungkap Marsda TNI Umar Sugeng.

Menurutnya, dengan adanya radar pendeteksi, penerbangan yang dilakukan tanpa ada ijin akan dideteksi sedini mungkin. Pangkoops juga menambahkan, hingga saat ini diwilayah komando operasi TNI AU II bagian timur belum ditemukan adanya potensi gangguan dari pesawat asing yang mencoba masum untuk mengganggu kedaulatan RI.

“Hingga saat ini belum ada gangguan. Dulunya ada di Merauke, tapi itu pun hanya pesawat kecil saja,” tambahnya.

Terkait pengamanan wilayah udara, Pangkoops akan menindaklanjuti instruksi Panglima Besar TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebagai langkah pengamanan kedepan, diwilayah Selaru, Maluku Utara, akan dibangun base TNI AU terbesar selain Morottai dan Natuna.

  • Bagikan