Wisuda ke-21, Unilaki Memperkukuh Kemandirian Desa Melalui Agroindustry Nasional

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: Universitas Lakidende akan menggelar acara wisuda sarjana ke-21 pada Minggu (29 Oktober 2017) di Gedung Olah Raga (GOR) Kabupaten Konawe. Wisuda bertema “Enterpreneurship berbasis Pedesaan untuk meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional” menghadirkan keynote speaker Prof. Dr. Ir. Ujang Suwarman, M.Sc yang saat ini menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia (FEM) IPB.

Rektor Universitas Lakidende, Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc., M.Eng yang juga bertindak sebagai Ketua Senat Universitas Lakidende akan memimpin jalannya acara akbar tersebut. 

Kehadiran guru besar ilmu perilaku konsumen dalam membawakan orasi ilmiah merupakan bagian dari rangkaian program Unilaki Smart Village melalui agroindustri nasional, setelah sebelumnya universitas pimpinan Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc., M.Eng menghadir dua keynote spekaer dari pemerintah Kota Yeongwol Korea Selatan dan Staf Ahli Kementerian Ristek Dikti. 

Kehadiran tokoh setiap rangkaian wisuda, maka visi agroindustri nasional Universitas Lakidende telah memasuki masa implementasi program, menjadi penanda dimulainya suatu transfer pengetahuan maupun teknologi melalui sinergi antara beberapa perguruan tinggi di Korea Selatan dan pemerintah daerah Korea Selatan. 

Menurut Masihu, agroindustri nasional yang berbasis di wilayah pedesaan harus dipimpin oleh perguruan tinggi melaui riset dan pengabdian pada masyarakat. 

“Sehingga kehadiran staf ahli Kemenritek Dikti Bidang Inovasi telah menghasilkan suatu bentuk aplikasi agroindustry di sektor hulu yakni penyiapan bahan baku yang berkualitas melalui demplot pertanian padi sidenuk dan jagung Korea dengan teknologi IPAT-BO yang saat ini dalam proses budidaya melalui riset dan pengabdian pada masyarakat dibawah lembaga LPPM Unilaki,” jelasnya. 

Demplot pertanian tersebut merupakan embrio dari kemajuan pertanian di wilayah Konawe Raya dengan target pengembangan lahan pertanian seluas 5.000 Ha yang dikelola langsung oleh petani melalui pendampingan Universitas Lakidende. 

Saat ini Unilaki Science Technopark akan dikembangkan di Kecamatan Abuki melalui teknologi pertanian rawa lebak dan embung di lahan seluas 100 ha dengan target lahan pengembangan seluas 900 ha serta machinaery bank (bank mesin) untuk mekanisasi pertanian yang telah mendapat dukungan dari para ahli dan pakar dari berbagai latar belakang bidang yang beberapa waktu lalu dibahas di Institut Pertanian bogor (IPB) dalam acara Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA). Di bidang Close Agriculture Unilaki mengembangkan Greenhouse sebagaimana negara-negara yang pertaniannya maju seperti Korea Selatan.

Wisuda ke-21 Universitas Lakidende menakankan orasi ilmiah pada penciptaan modal sosial pedesaan yang akan menggerakaan ekonomi pedesaan. Maka dari itu Prof. Ir. Ujang Suwarman, M.Sc akan memberikan pencerahan bagi para wisudawan/wisudawati serta masyarakat yang hadir dalam acara tersebut bahwa kemandirian desa yang didorong melalui agroindustry nasional mutlak digerakkan oleh entrepreneurship. 

Orasi ilmiah guru besar lulusan Iowa State University tersebut akan memberikan spirit baru bagi lulusan Unilaki dan masyarakat sekaligus menjadi gerbang pembaharuan pemikiran dan orientasi lulusan Universitas Lakidende. 

Prof Masihu yang juga selaku Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA) tengah mempersiapkan Unilaki sebagai prime mover dalam pembangunan pedesaan melalui agroindustry yang bersinergi dengan beberapa Perguruan Tinggi di Sulawesi Tenggara maupun yang berada di luar Sulawesi Tenggara. 

Banyaknya para ahli dan pakar yang didatangkan ke Unilaki sejak kepemimpinan Masihu sebagai Rektor Unilaki menandakan bahwa keseriusannya membangun Indonesia dari pinggir melalui perguruan tinggi. 

Begitu pula yang akan disampaikan dalam orasi ilmiah guru besar ilmu perilaku konsumen bahwa perguruan tinggi bertanggung jawab dalam menciptakan perubahan bagi daerah melalui enterpreneurship. 

“Sehingga cap yang selama ini melekat bagi pemuda desa yang kuno dan tertinggal akan menjadi serbuan para sarjana di masa mendatang dimana pada era tersebut terbentuk generasi muda enterpreneurship bidang pertanian dan pangan,” kata Masihu. ***

  • Bagikan