WNI di Luar Negeri akan Mencoblos Lebih Awal di Pemilu Nanti

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Ilustrasi. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: Komisi Pemilihan Umum RI menjadwalkan lebih awal pemungutan suara Pemilu bagi warga negara Indonesia di luar negeri, yakni 8-14 April 2019. Tiga metode pemungutan suara pun dipersiapkan untuk tujuan tersebut.

“Nanti akan memilih dengan menggunakan metode apa, kan ada tiga metode pemungutan suara di LN (luar negeri),” kata Komisioner KPU, Hasyim Asyari di kantor KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarat Pusat seperti dilansir di Detik.com, Selasa (24/4/2018).

Metode pertama kata dia, mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dibuka di kantor kedutaan RI atau konsulat jenderal (Konjen) di masing-masing negara.

Kedua, kotak suara keliling yang mendatangi pemilih pada jam tertentu. Metode ketiga, melakukan pemungutan suara dengan menggunakan pos.

“Kedua, kotak suara keliling, atau kalau dulu istilahnya dropbox ya, sehingga kemudian pada jam tertentu TPS akan dikelilingkan di mana warga kita berada. Ketiga, menggunakan pos dan pengalaman selama ini yang paling banyak kan menggunakan pos,” terang Hasyim.

Berdasarkan jadwal, pemungutan suara di dalam negeri pada 17 April 2019. Namun waktu perhitungan surat suara, tetap dilakukan bersamaan, meski jadwal pemungutan suara dengan luar negeri itu berbeda.

“KPU mengambil kebijakan untuk pemungutan suara di LN itu early voting atau pemilihan lebih awal, kalau di kita (dalam negeri) kan pemilu itu pemungutan suara pada 17 April 2019. Kalau di LN itu diberikan kesempatan pada 8-14 April 2019, tapi penghitungannya (hasil pemungutan suara) tetap sama, yakni tanggal 17 April 2019,” tutur Hasyim.

Ditambahkannya, hari terakhir pemungutan suara tanggal 14 April 2019 merupakan hari Minggu alias hari libur. Nantinya kedutaan atau konjen tempat pemungutan suara akan membuat strategi untuk menarik minat warga agar mau datang menggunakan hak pilihnya.

“Beberapa kantor perwakilan sudah menetapkan srategi-strategi, bisa juga dimodel gathering, atau pagelaran budaya, atau pagelaran musik supaya orang yang hadir di sana itu tidak sekadar nyoblos, tapi juga bisa silaturahim sambil kangen-kangenan dengan kampung halaman dan juga disediakan makanan khas Indonesia,” kata Hasyim.

 

Sumber: Detik.com

  • Bagikan