BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Pemudik Diharapkan Selalu Waspada

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai 6-9 Mei 2022.

Dalam laporannya, pola angin umumnya dari timur laut-tenggara dengan kecepatan 2-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Manui Kendari, laut banda timur Sulawesi Tenggara (Sultra), Perairan Baubau, dan Perairan Wakatobi.

Gelombang tinggi lebih dari 1,25-2,5 meter atau kategori sedang juga berpeluang terjadi di sebelas titik, sebagai berikut.

  1. Perairan Manui Kendari bagian timur;
  2. Laut banda timur Sultra bagian utara;
  3. Laut banda timur Sultra bagian barat;
  4. Laut banda timur Sultra bagian timur;
  5. Laut banda timur Sultra bagian selatan;
  6. Perairan Baubau bagian utara;
  7. Perairan Baubau bagian selatan;
  8. Perairan utara Wakatobi bagian timur;
  9. Perairan utara Wakatobi bagian barat;
  10. Perairan selatan Wakatobi bagian barat;
  11. Perairan selatan Wakatobi bagian timur.

Dengan potensi risiko pelayaran seperti di atas, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Peringatan cuaca ekstrem arus balik mudik lebaran

BMKG sebelumnya juga mengeluarkan peringatan waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama arus balik mudik lebaran 1443 Hijriah/2022 M. Potensi tersebut mengundang curah hujan dengan intensitas sedang sampai lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Diterangkan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Sugeng Widarko, wilayah Sultra diidentifikasi mengalami potensi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang dalam periode 5-10 Mei 2022.

Kondisi tersebut dipicu peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti adanya tekanan rendah di utara Sulawesi bersamaan dengan itu, indeks SOI dan ENSO singnifikan dan massa udara basah lapiran rendah terkonsentrasi di Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen.

Indeks labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di Sultra beserta hangatnya suhu muka air laut di sekitar Sultra, terutama bagian Perairan Baubau, Wakatobi, dan laut banda sehingga menambah pasokan uang air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di Sultra.

“Pantauan pergerakan angin dari timur hingga selatan memasuki laut banda timur Sulawesi, Perairan Wakatobi, hingga Perairan Baubau dengan kecepatan angin lebih dari 20 knots. Untuk itu BMKG memperkirakan terjadi cuaca ekstrem tujuh hari ke depan,” jelasnya.

Secara rinci potensi cuaca ekstrem tersebut tersebar di beberapa wilayah Sultra dengan pantauan BMKG sebagai berikut.

  • 5 Mei 2022: Kendari, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka, Kolaka Utara, Buton, Buton Utara, Buton Tengah, Muna, Muna Barat, Baubau, Wakatobi.
  • 6 Mei 2022: Konawe Selatan, Konawe, Kolaka Timur, Buton Utara, Muna, Muna Barat, Wakatobi.
  • 7 Mei 2022: Kendari, Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka Timur, Kolaka, Buton Selatan, Wakatobi.
  • 8 Mei 2022: Kendari, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka, Kolaka Utara, Buton Tengah, Buton Selatan, Muna Barat, Baubau, Wakatobi.
  • 9 Mei 2022: Kendari, Konawe Selatan, Konawe, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Bombana, Muna.
  • 10 Mei 2022: Kendari, Konawe, Konawe Utara, Kolaka Utara, Wakatobi.

Laporan: Sarini Ido

  • Bagikan