BMKG Prediksi Musim Kemarau di Baubau dan Buton Masuk Diakhir Juni 2020

  • Bagikan
Peta prakiraan musim kemarau Sultra 2020 (Foto: Ist)
Peta prakiraan musim kemarau Sultra 2020 (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Betoambari Kota Baubau, Fatuhri Syabani, melaporkan ramiraan musim kemarau khususnya di wilayah Kepulauan Buton termasuk Kota Baubau akan masuk pada akhir Juni 2020. Begitupula dengan tinggi gelombang dilaut, diprediksi akan berakhir pada akhir Juni mendatang.

Fatuhri mengatakan berdasarkan peta prakiraan produk Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, wilayah Kepulauan Buton akan memasuki awal musim kemarau pasa akhir bulan Juni 2020. Sementara wilayah Sulawesi Tenggara yang lain, ada yang baru masuk kemarau pada Juli bahkan pada bulan Agustus.

Hal ini, katanya, menunjukan bahwa Kota Baubau dan wilayah Kepulauan Buton akan memasuki musim kemarau lebih awal dibanding kota dan kabupaten lain yang tersebar di Sulawesi Tenggara.

“Sedangkan wilayah Sultra bagian Utara termasuk daerah Non Zona Musim (non ZOM) tipikal daerah yang tidak jelas perbedaan antara musim hujan dan kemarau,” jelas Fatuhri, Sabtu (20/6/2020).

Sementara itu, lanjut Fatuhri, gelombang tinggi juga diprakirakan sekitar Kota Baubau akan berlangsung hingga akhir Juni. Gelombang tinggi terutama terjadi di wilayah yang berhadapan dengan Laut Aru atau Laut Flores yang terletak di Wilayah Timur Kepulauan Buton.

“Masih akan berlangsung (gelombang tinggi) hingga sepekan ke depan. Wilayah Timur Kepulauan Buton meliputi perairan sekitar Wakatobi, Batauga, Batuatas, Kamaru serta Perairan Baubau bagian selatan” terang Fatuhri pada SultraKini.com.

Hal ini juga berpengaruh pada harga ikan di pasar tradisional di Kota Baubau. Safril Odhe, yang kesehariannya mendistribusikan ikan dari tempat pelelangan ikan Wameo ke Waruruma, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, mengaku beberapa hari terakhir harga ikan melonjak naik, mengingat banyak nelayan yang tidak mendapat hasil pancingan yang banyak akibat tingginya gelombang air.

“Langgora (jenis ikan) 20 ribu hanya dapat 5 sampai 6 ekor saja. Biasa kalau lagi murah sampai 12-13 ekor. Kemarin harga ikan langgora 500 ribu sampai 600 ribu satu jumbo yang biasanya hanya 300 ribu, malah pernah juga 200 ribu,” kata Safril. (B)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan