BNPB RI Apresiasi Belum Ada Korban Jiwa Dampak Banjir di Konut

  • Bagikan
Kunjungan Kepala BNPB, Doni Monardo di lokasi banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sultra, Sabtu (8/6/2019). (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)
Kunjungan Kepala BNPB, Doni Monardo di lokasi banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sultra, Sabtu (8/6/2019). (Foto: Arifin Lapotende/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Banjir di Kabupaten Konawe Utara masih merendam permukiman di sejumlah kecamatan. Jumlah pengungsi juga terus bertambah. Meski begitu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut hingga kini belum ada korban jiwa.

BPBD Konut mencatat hingga Selasa (11/6/2019), jumlah pengungsi 5.693 jiwa atau 1.592 KK. Jumlah ini bertambah 1.604 jiwa dibandingkan data Minggu, 9 Juni lalu.

Sementara lokasi terdampak banjir tersebar di Kecamatan Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo, dan Kecamatan Wiwirano.

(Baca juga: Akibat Banjir, Dikbud Konut Perpanjang Libur Sekolah)

Jumlah rumah hanyut 185 unit, rumah terendam banjir 1.407 unit, bangunan masjid terendam banjir lima unit, pasar terendam banjir tiga unit, tiga jembatan tidak bisa diakses karena terendam banjir. Banjir juga merendam lima unit SD, tiga unit SMP, 970,3 hektare lahan pertanian, 83,5 hektare perkebunan jagung, dan 420 hektare perikanan tambak.

Di balik bencana tersebut, Kepala BNPB, Doni Monardo saat meninjau lokasi banjir di Konut mengapresiasi belum ada korban jiwa akibat banjir. Pihaknya berjanji akan mendukung penuh proses evakuasi warga terdampak banjir di wilayah setempat. Misalnya, memberikan bantuan Rp 500 juta untuk penanganan tanggap darurat bencana banjir dan menurunkan satu unit helikopter guna melancarkan proses pendistribusian bantuan.

“Pak Bupati sudah berusaha yang terbaik, dibantu dari unsur TNI/Polri dan seluruh relawan yang ada. Kita harapkan tidak ada korban jiwa sampai penanganan bencana berakhir,” ucap Doni Monardo saat meninjau lokasi banjir di Konut, Sabtu (8/0/2019).

Proses evakasi hingga kini terus dilakukan, termasuk mendistribusikan bantuan ke titik pengungsian. Namun, BPBD Konut masih menemuka kendala, berupa derasnya arus air sehingga lokasi banjir yang terisolir sulit dijangkau menggunakan sampan, sulitnya akses komunikasi, dan minimnya peralatan.

Laporan: Arifin Lapotende
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan