SULTRAKINI.COM: WAKATOBI-Plt. Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, secara terbuka mengkritik buruknya pelayanan di RSUD Wakatobi dalam rapat paripurna pembahasan RAPBD Perubahan 2024 yang berlangsung di gedung DPRD Wakatobi, pada Sabtu (27/9/2024). Ilmiati menyatakan bahwa keluhan ini bukan hanya berdasarkan aduan masyarakat, tetapi juga dari pengalamannya langsung sebagai pengguna layanan kesehatan di rumah sakit tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ilmiati menegaskan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Wakatobi tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah daerah. “Bukan hanya saya yang merasakan, semua masyarakat bisa menyaksikan sendiri bagaimana buruknya pelayanan di RSUD Wakatobi,” ujarnya.
Ia juga membandingkan pelayanan di RSUD Wakatobi dengan salah satu Puskesmas di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, yang menurutnya jauh lebih baik meskipun memiliki fasilitas yang lebih terbatas. “Melihat kondisi RSUD kita, masa Puskesmas di tempat lain bisa lebih bagus pelayanannya?” tambah Ilmiati.
Selain itu, ia meminta kepada Direktur RSUD Wakatobi agar lebih proaktif dalam melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Ilmiati menyoroti bahwa meskipun rumah sakit memiliki anggaran besar, hal tersebut tidak diikuti dengan langkah konkret dalam perbaikan pelayanan. “Kalau berani minta anggaran, harus berani berinovasi juga. Anggaran sudah ada, tapi inovasinya mana? Sekarang di APBD-Perubahan malah mau minta tambah anggaran lagi,” jelasnya.
Salah satu masalah serius yang disoroti adalah kekurangan oksigen di RSUD Wakatobi, yang menurut Ilmiati menjadi keluhan pasien secara berulang. Ia berharap Direktur RSUD segera merespons usulan DPRD untuk memperbaiki fasilitas, termasuk pengadaan mesin pengisian tabung oksigen yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut.
Laporan: Amran Mustar Ode