BPBD Konawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Angin Kencang

  • Bagikan
Kepala BPBD Konawe saat menyalurkan bantuan paket sembako kepada korban angin kencang. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe menyalurkan 136 paket sembako kepada korban angin kencang yang terjadi pada Minggu, 5 Maret 2023 Pukul 17.00 Wita di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe.

Paket sembako yang disalurkan berupa beras, mi instan, minyak goreng, gula, teh, susu, ikan kaleng, air mineral, telur, dan perlengkapan bayi.

Kepala BPBD Konawe, Herianto Pagala mengatakan, penyaluran bantuan ini berdasarkan hasil pendataan terhadap korban dari angin kencang yang terjadi pada Minggu 5 Maret 2023 lalu. Sehingga yang mendapatkan bantuan adalah betul-betul yang menjadi korban.

“Dari hasil pendataan, BPBD mencatat ada tujuh desa dan dua kelurahan yang menjadi sasaran penyaluran paket bantuan sembako di lima kecamatan itu. Diantaranya, Kecamatan Morosi terdapat lima desa, yakni Desa Besu, Paku, Puuruy, Mendikonu, dan Desa Paku Jaya,” katanya saat ditemui usai menyalurkan bantuan sembako, Sabtu (11 Maret 2023).

(Baca: BPBD Konawe Catat 115 KK Terdampak Bencana Hidrometeorologi)

Selanjutnya, di Kecamatan Bondoala terdapat satu desa, yakni Desa Pebunooha Dalam. Di Kecamatan Unaaha ada Kelurahan Unaaha. Kemudian di Desa Parauna, Kecamatan Anggaberi. Dan terakhir Desa Tabanggele, Kecamatan Anggolomoare.

Di Kecamatan Morosi Desa Besu tercatat 68 jiwa atau 16 KK korban angin kencang. Ada juga satu balita dan satu lansia. Sementara di Desa Paku, ada 28 KK dengan total korban 143 jiwa terdiri dari 10 balita dan seorang bayi. Di Desa Puuruy terdapat 74 KK dari 155 korban jiwa, lima balita dan satu lansia.

Kemudian, di Desa Mendikonu, BPBD mencatat hanya terdapat satu korban jiwa. Begitupun di Desa Paku Jaya satu KK dengan empat korban jiwa. Selanjutnya di Desa Pebunoha Dalam, Kecamatan Bondoala, ada 14 KK dengan 53 korban Jiwa. Terdiri dari lima balita, satu bayi dan tiga lansia. Di Kecamatan Anggalomoare ada dua belas korban dari 4 KK.

“Kemarin kami juga telah menyalurkan bantuan serupa di dua kecamatan yakni Unaaha dan Anggaberi. Kelurahan Unaaha ada 12 korban jiwa, sedangkan di Kelurahan Parauna ada tujuh korban jiwa,” jelasnya.

Herianto mengungkapkan, kerugian material dari angin kencang yang terjadi pada Minggu 5 Maret 2023 diantaranya, 16 unit rumah di Desa Besu mengalami kerusakan, begitupun di Desa Paku Jaya tercatat ada 26 rumah tinggal dan satu Masjid.

Sedangkan di Desa Puuruy, Kecamatan Morosi, tercatat ada 13 unit rumah tinggal, 12 unit rumah kos dengan 61 kamar, satu batang tower IM3 dan satu unit batang tower mini Telkomsel. Di Desa Mendikonu, ada satu unit rumah Kos dan di Desa Paku Jaya juga satu unit rumah tinggal mengalami kerusakan yang sama.

Sementara itu, di Kecamatan Bondoala terdapat 14 unit rumah tinggal yang mengalami kerusakan, lalu di Anggolomoare empat unit rumah. Begitupun Kecamatan Unaaha tiga unit rumah dan Kecamanan Anggaberi dua unit rumah.

“Dari peristiwa tersebut, kami mencatat ada satu orang laki-laki itu meninggal dunia. Korban melintas sehingga tertimpa ranting pohon yang tumbang. Kemudian ada juga korban luka tiga orang. Sedangkan yang mengungsi kami mencatat sekitar 12 KK dengan total 40 korban jiwa,” ungkapnya.

“Kondisi terkini, sebagian pengungsi sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing. Untuk Status tanggap darurat,” tandas Herianto Pagala.


Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan