SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dalam rangka menggemakan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di satuan pendidikan, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Tenggara meluncurkan program “BPMP Sultra Goes to School.” Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan GSS secara langsung ke sekolah-sekolah, setelah sebelumnya hanya melibatkan stakeholder seperti dinas pendidikan dan pihak sekolah dalam sosialisasi.
Kepala BPMP Sultra, Junaiddin Pagala, S.T., M.T., menjelaskan bahwa kali ini mereka ingin langsung ke sekolah dengan tagline “BPMP Sultra Goes to School.”
GSS merupakan salah satu gerakan mengusung lima sehat di tingkat satuan pendidikan, yang meliputi: Sehat Fisik, Sehat Bergizi, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan. Selain itu, ada juga isu pencegahan tindak kekerasan, baik verbal maupun non-verbal, karena hal ini berdampak pada proses belajar para siswa.
“Masa remaja merupakan masa transisi yang rentan akan kekerasan. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini, selain sosialisasi, juga dihadirkan psikolog,” kata Junaiddin.
Harapannya, agar anak-anak dapat meningkatkan kualitas belajar mereka tanpa ada gangguan kekerasan. “Kita tidak bisa menutup mata, karena hingga saat ini kita masih menemui sejumlah laporan yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, maka perlu dilakukan pendampingan.”
“Minimal kita harus meminimalisir agar anak-anak ini tidak mengalami kekerasan, terutama untuk memutus siklus kekerasan berantai,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan rencana keberlanjutan dari kegiatan ini dengan membentuk tim di setiap sekolah, baik Tim Anti Kekerasan maupun Tim Gerakan Sekolah Sehat. Tim ini akan dibekali dan nantinya akan terus dilakukan pemantauan.
Junaidin menambahkan bahwa salah satu alasan memilih SMA 2 Kendari adalah karena jumlah siswanya yang cukup banyak, sekitar 1.600 siswa/siswi, yang diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan. Namun, setiap sekolah juga akan melakukan hal yang sama.
Kepala Sekolah SMA 2 Kendari, Nur Aida, menyampaikan rasa syukurnya menjadi sekolah pertama yang menjadi rujukan BPMP Sultra Goes to School dengan agenda kegiatan Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Ia menyatakan bahwa materi yang disampaikan sangat edukatif, membahas tentang kekerasan di lingkungan sekolah yang bisa dihilangkan.
“SMA 2 Kendari, dengan mengadopsi kurikulum merdeka, tentu melakukan berbagai terobosan, salah satunya membuka posko pengaduan 24 jam jika ada siswa yang mengalami kekerasan, baik verbal maupun non-verbal,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, melalui edukasi hari ini, diharapkan perubahan terus mengarah pada yang lebih baik dengan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kita akan membuka diri dengan pihak-pihak lain,” tambahnya.
Dengan edukasi ini, para siswa diharapkan lebih memahami bahwa jika mereka mengalami bullying atau kekerasan, mereka tidak boleh berdiam diri dan harus melapor. Guru-guru juga harus menjadi panutan atau contoh, dan kepala sekolah harus membuat kebijakan agar sekolah menjadi lebih aman dan bermartabat.
Laporan: Riswan