BPOM Kendari Bangun Program Gerakan Keamanan Pangan Terpadu Secara Mandiri, Tiga Aksi Ini Akan Diimpelentasikan

  • Bagikan
Penandatanganan kesepakatan program gerakan keamanan pangan terpadu antara BPOM Kendari dan Pemkot Kendari. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Kendari, Sulawesi Tenggara melaksanakan advokasi program gerakan keamanan pangan terpadu, meliputi gerakan keamanan desa/kelurahan (GKPD), keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS), dan pasar aman dari bahan berbahaya.

Kepala BPOM Kendari, Yoseph Nahak Klau, mengatakan kegiatan tersebut merupakan aksi nasional untuk membangun komitmen dalam meningkatkan kemandirian masyarakat desa, komunitas sekolah dan komunitas pasar, serta masyarakat umum sehingga menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman pada tingkat perseorangan yang diinisiasi oleh BPOM.

“Keamanan pangan tanggung jawab bersama, untuk meningkatkan efektifitas dalam pengawasan pangan, Presiden RI mengeluarkan Instruksi Nomor 3 Tahun 2017 tentang efektivitas pengawasan obat dan makanan yang isinya mengintruksikan kepada kementerian, gubernur, bupati, dan wali kota untuk melakukan langkah-langkah meningkatkan efektivitas pengawas obat dan makanan di kabupaten/kota/provinsi,” jelasnya, Selasa (25/5/2021).

BPOM kemudian melakukan program terpadu yang terdiri dari ketiga program tersebut yang sebelumnya secara individu telah dijalankan tetapi menjadi terintegrasi sejak 2020.

“PJAS dilakukan sejak 2012, GKPD dilakukan sejak 2014, dan pasar aman dilakukan sejak 2015. Dan di 2020 dan 2021, ketiga program ini diintegrasikan agar memiliki daya ukur pada keberhasilan pengawasan dan menjadi rujukan,” ujarnya.

Gagasan BPOM terkait program pengawasan pangan secara terpadu ini juga diapresiasi oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir.

Sulkarnain mengatakan, program BPOM tersebut dapat berdampak baik untuk masyarakat utamanya dalam hal mengonsumsi makanan dan pangan aman dan sehat.

Dirinya berharap, pengawasan pangan ini juga meningkatkan intensitas koodinasi BPOM dengan Pemkot untuk memastikan konsusi masyarakat aman dan sehat. Terlebihdi tengah pandemi Covid-19.

“Kami dari Pemkot Kendari menyambut baik acara ini dan berharap program ini segera terlaksanakan, kegiatan ini bisa benar-benar memberi output jadi punya efek terhadap masyarakat kita. Inilah penting BPOM ambil tindakan karena tidak semua masyarakat paham seperti apa itu pangan sehat,” jelasnya.

Implementasi dari program gerakan keamanan pangan terpadu nantinya meliputi:

  1. BPOM ingin memberdayakan komunitas di kelurahan atau desa untuk mandiri melakukan pemgawasan keamanan pangan. Mereka akan dilatih untuk menguji pangan di masyarakat. Serta ibu-ibu ruah tangga dilatih menyiapkan pangan sehat dan aman bagi keluarganya;
  2. Melatih komunitas pasar sehingga pasar ini mandiri melakukan pengawasan makanan yang dijual di pasaran;
  3. Pangan jajan anak sekolah yang harus dipastikan keamanan dengan melibatkan komunitas sekolah, yaitu kepala sekolah, guru-guru, murid dan penjual di lingkungan sekolah diberdayakan agar mereka mampu mendeteksi bahan-bahan berbahaya dalam makanan maupun minuman sebelum mengkonsumsinya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan