SULTRAKINI.COM: Badan Pusat Statistik mencatat terdapat sembilan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) selama periode September 2021-Maret 2022.
Kemiskinan merupakan masalah yang sulit diurai dan sering kali ditemui di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Provinsi Sultra adalah salah satu wilayah dengan tingkat kemiskinan menurun, yang dipengaruhi beberapa faktor.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2021-Maret 2022:
- Ekonomi Sultra triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan 5,07 persen (y-on-y). PDRB triwulan I 2021 sebesar 22,79 triliun rupiah dan PDRB triwulan I 2022 sebesar 23,95 triliun rupiah.
- Kenaikkan Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2022 sebesar 100,58, naik dibanding September 2021 yang sebesar 99,75 dan dibandingkan Maret 2021 naik sebesar 96,89.
- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 terhadap Agustus 2021 mengalami penurunan 0,06 dibanding Februari 2021 yang turun 0,72.
- Inflasi Maret 2022 terhadap September 2021 sebesar 0,53.
- Berdasarkan google mobility rate di Sultra, mobilitas penduduk sudah normal di atas kondisi dasar 2020. Baik ke retail dan rekreasi, toko bahan makanan dan apotek, taman, pusat transportasi, dan tempat kerja.
- PDRB menurut lapangan usaha, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 5,63 persen pada triwulan I-2022 (yoy). Hal ini menunjukkan mobilitas masyarakat meningkat.
- Pada Maret 2022, rata-rata pengeluaran Desil 1 dan 2 mengalami kenaikkan dibanding September 2021. Kenaikkan terbesar pada desil 1, yaitu sebesar 9,68 persen dan kenaikkan Desil 2 sebesar 3,87 persen. Sementara desil 4-9 mengalami penurunan yang besar terutama pada desil 7, yaitu 9,91 persen.
- Jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan udara naik sebesar 119,71 persen dibanding September 2021. Jumlah penumpang yang berangkat menggunakan angkutan laut naik sebesar 10,48 persen dibanding September 2021. Jumlah barang yang dimuat kapal domestik pada Maret naik 28,66 persen dibanding bulan sebelumnya.
- Luas panen triwulan 1 2022 naik sebesar 13,10 persen dibanding triwulan 1 2021.
Berdasarkan data BPS, besaran garis kemiskinan di Provinsi Sultra pada Maret 2022 berjumlah 309,79 ribu orang dengan persentase 11,17 persen. Dibandingkan September 2021 angka kemiskinan mengalami penurunan 13,48 ribu orang dengan persentase 0,57 persen.
Sementara dibandingkan dengan angka kemiskinan pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin menurun sebesar 8,91 ribu orang dengan persentase 0,49 persen.
Lebih lanjut BPS mencatat jumlah penduduk miskin menurut provinsi pada September 2021–Maret 2022, urutan pertama terjadi di Provinsi Jawa Timur berjumlah 4.181,29 juta orang dan urutan kedua di Provinsi Jawa Barat berjumlah 4.070,98 juta orang. (B)
(Baca juga: BPS: Jumlah Penduduk Miskin Perkotaan dan Pedesaan di Sultra Menurun)
(Baca juga: Pemerintah Indonesia Targetkan Hapus Kemiskinan Ekstrem, Begini Upayanya)
Laporan: Julia Dwi Sadini
Editor: Sarini Ido