Buaya Muara 2,5 Meter Masuk Perangkap Ikan di Konawe Selatan

  • Bagikan
BKSDA Provinsi Sultra mengevakuasi buaya muara yang masuk perangkap nelayan di Perairan Teluk Kolono, Kabupaten Konawe Selatan. (Foto: ist)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tenggara mengevakuasi buaya muara yang terperangkap masuk ke perangkap ikan milik nelayan di Desa Langgapulu, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan, tepatnya Perairan Teluk Kolono.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra, Laode Kaida mengatakan, buaya muara yang terperangkap tersebut berukuran panjang 2,5 meter dan lebar 40 sentimeter. Proses evakuasi dilakukan berkat laporan dari masyarakat.

“Evakuasi seekor buaya muara di Desa Langgapulu, Konawe Selatan ini menindaklanjuti laporan masyarakat atas nama Maldin dan Jumain,” jelasnya di Kota Kendari, Jumat (6 Januari 2023).

Kaida menambahkan, usai mengeluarkan dikeluarkan dari perangkap nelayan, buaya dievakuasi ke Kantor BKSDA Sultra, Kota Kendari. Nantinya, hewan Crocodylus Porosus ini dilepasliarkan ke habitatnya kawasan penangkaran milik Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TN-RAW) di Kabupaten Konawe Selatan.

“Setelah kami lakukan koordinasi dengan Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, buaya ini direkomendasikan dilepasliarkan ke habitatnya di Taman Nasional Rawa Aopa. Tim rescue akan dibantu oleh polisi kehutanan dan Pengendali Ekosistem Hutan Balai TN RAW,” terangnya.

BKSDA Sultra mengimbau masyarakat lebih berhati-hati ketika beraktivitas di sungai atau habitat satwa tersebut.

Sebelumnya, Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie menyampaikan konflik buaya dengan manusia meningkat akibat terjadinya kerusakan habitat hewan ini. Alih fungsi lahan di daerah muara sungai menjadi kawasan permukiman atau tambak telah mempersempit habitat buaya sehingga mereka kesulitan mendapat mangsa.

Kondisi yang demikian, memaksa buaya ke luar dari habitatnya untuk mencari mangsa dan kadang sampai memasuki permukiman penduduk.

“Hutan-hutan yang ada di sekitar muara sungai itu yang didiami pakan-pakan buaya muara hilang, sehingga tidak ada lagi ketersediaan pakan untuk buaya muara,” ujarnya. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan