SULTRAKINI.COM: Pembubaran demostran menggunakan tembakan senjata kenudara yang menuntut ganti rugi atas pencemaran lingkungan oleh PT GMS di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menuai pro-kontra.
Menurut Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan, tindakan pembubaran ratusan demonstran yang tidak lain adalah warga desa tersebut menggunakan tembakan ke udara sudah sesuai dengan prosedur.
“Memang ada penembakkan ke udara tapi itu menggunakan peluruh hampa dan itu upaya preventif karena sudah sampai tahap pemukulan ke karyawan,” ucapnya, Selasa (21/9/2021).
Ferry juga membenarkan adanya demonstran yang diamankan ketika aksi tersebut karena memukul terhadap karyawan PT GMS.
Korban yang tidak terima dengan pemukulan itu lalu melapor ke SPKT Polsek Laonti.
Pemukulan terjadi lantaran demonstran berusaha memblokade jalan agar aktivitas tambang lumpuh. Dua dump truck yang memuat ore ditahan sehingga terjadi bentrok antara sopir dengan massa aksi.
Pihak polisi hingga kini masih mendalami kasus tersebut dan orang yang diamankan sedang menjalani proses pemeriksaan di Polres Konawe Selatan. (B)
Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido
