SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso mengatakan penanganan kasus narkoba termasuk PCC perlu dilakukan secara bersama-sama dengan menggerakkan pemerintah, BNNP, kepolisian, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Penegasan itu diungkapkannya pada acara tatap muka bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat (6/10/2017).
“Kalau dulu penanganannya sendiri-sendiri, polisi jalan sendiri, BNN jalan sendiri, yang instansi lain juga jalan sendiri, jadi maunya sekarang harus bersinergi bersama-sama. Pemda berbuat apa, terus tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, agama berbuat apa, jadi semua bersinergi, ini yang sedang kita lakukan bersama-sama. Karena belajar dari pengalaman kemarin PCC, kita harus ditangani bersama-sama,” ucap Budi Waseso.
(Baca: Dosen Farmakologi: Pil PCC Bukan Dalang Menjadi “Zombie”)
Dia mengkhawatirkan, oknum pengedar PCC nantinya semakin menambah daftar korban baru. Sehingga memperburuk kondisi para korban yang memungkinkan berakhir di penyalagunaan narkotika. Menurut dia, permasalahan ini akan mempengaruhi keutuhan bangsa dan negara, untuk itu dibutuhkan kerja sama dari pemerintah dalam memberantas penyakit masyarakat tersebut. Tak terkecuali wilayah Sultra.
” Saya begitu mendengar kejadian PCC di Kendari langsung bergerak, ternyata baru satu wilayah kita yang ketahuan, tidak lama dari kejadian itu aparat kepolisian berhasil menangkap 23 orang yang menyebarkan PCC ini,” kata Budi Waseso.
Menyambut kedatangan kepala BNN Pusat, Pemda Sultra diwakili oleh Ketua DPRD Sultra Abdul Rahman Saleh turut mengapresiasinya. Mengingat peredaran obat-obatan terlarang perlu mendapatkan tindakan serius dan dilakukan secara bersama-sama.
“Dengan kedatangan kepala BNN hari ini, bisa menghapuskan semua tindak peredaran dan pemakaian narkoba maupun PCC hari ini di Sultra. Tapi hal itu bisa terwujud hanya dengan tindakan bukan hanya sebatas kata,” ucap Abdul Rahman Saleh.
Laporan: Hasrul Tamrin
