Bulog Sultra: Stok beras di Sultra Aman Hingga April 2018

  • Bagikan
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara (Sultra), Amijaya Kamaluddin. (Foto: Nova Aliza/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM:KENDARI- Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara (Sultra), Amijaya Kamaluddin mengatakan Stok beras di Sultra aman selama beberapa bulan kedepan, termasuk natal dan jeang tahun baru 2018.

Dikatakannya, stok beras yang dimiliki Bulog Sultra saat ini sebanyak 17 ribu ton. Stok beras yang tersedia tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sultra hingga April 2018 mendatang.

“Stok kita saat ini masih sangat aman yah, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dengan stok kita yang masih terbilang cukup kita bahkan masih bisa melakukan pengiriman dibeberapa provinsi lain,” ungkapnya saat ditemui di coffee morning BUMN synergy  disalah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (23/11/2017).

Disisi lain, pihaknya berjanji akan terus memantau perkembangan pasokan dan fluktuasi harga, agar masyarakat tidak melakukan aksi panic buying. Dia juga menegaskan Bulog siap mengeksekusi operasi pasar (OP) apabila terjadi gejolak harga.

“Kami terus berupaya agar pasokan beras selalu cukup di pasar-pasar, sehingga harga tetap stabil dan sebisa mungkin meminimalisir terjadinya kenaikan harga ditingkat konsumen,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kondisi cuaca yang tidak stabil. Pihak Bulog Sultra telah melakukan antisipasi terjadinya gagal panen kepada masyarakat petani dibeberapa daerah. Cara tersebut dilakukan dengan cara memantau para petani yang sementara melakukan proses panen, dan juga penanaman padi.

“Kita melakukan pendataan ulang, yang mana sawah-sawah yang sedang  panen, yang belum panen dan yang sementara panen,  supaya kita bisa antisipasi memang dengan cara mengahdirkan BUMN seperti asuransi agar bisa menanggulangi bencana yang akan muncul. Karena selama ini bencana yang terjadi di persawahan  itu belum tercover oleh asuransi  padahal ada asuransinya juga,” jelasnya.

Pihaknya berharap tidak terjadi gagal panen yang diakibatkan oleh cuaca buruk, karena jika terjadi maka akan berdampak pada persediaan beras.

Laporan: Nova Aliza

  • Bagikan