Bunga Amaryllis Menyimpan Kejutan Di Balik Warna yang Elok

  • Bagikan
Bunga Amaryllis menyimpan makna (Foto: phinemo.com)
Bunga Amaryllis menyimpan makna (Foto: phinemo.com)

SULTRAKINI.COM: Amaryllis (Amaryllidaceae) adalah tanaman hias yang populer karena kecantikan bunganya. Bunga bernama latin Amaryllidaceae, biasa dijumpai di pekarangan atau pun ditanam dalam pot. Tangkainya yang panjang sangat cocok sebagai bunga potong. Dibalik namanya yang elok, amarilis menyimpan kisah cinta yang tragis.

Konon, warna merah di bunga ini memiliki kaitan dengan kisah cinta peri amarillis yang jatuh hati kepada seorang gambala bernama Alteo. Pemuda ini memiliki ketampanan seperti Apollo dan kekuatan seperti Hercules. Sayangnya, cinta peri amarillis bertepuk sebelah tangan. Ia berharap bisa memenangkan hati Alteo dengan meminta nasehat Oracle di Delphi.

Sesuai petunjuk, ia pun muncul di depan pintu Alteo dengan mengenakan gaun berwarna putih dan menusuk hatinya dengan panah emas. Begitu seterusnya hingga hari ke-30 Alteo baru membukakan pintunya. Betapa terkejutnya sang pemuda menyaksikan bunga-bunga cantik berwarna merah bermekaran di sepanjang jalan. Bunga tersebut diduga berasal dari tetesan darah sang peri. Itulah kenapa bunga amarilis banyak dijumpai berwarna merah. Dari situlah asal mula dari nama bunga amarilis.

Selama bertahun-tahun ada kebingungan di kalangan ahli botani atas nama pengelompokan Amaryllis dan Hippeastrum. Banyak kultivar amarillis yang secara umum disebut lily karena bentuk bunga dan kebiasaan tumbuhnya yang hampir mirip.

Orang-orang Yunani menyebut bunga ini sebagai Amarullis yang berarti kemegahan atau berkilau. Bagi pria, amarillis berarti kuat, kepercayaan diri, dan kecantikan dari seorang wanita. Bentuk bunganya yang menyerupai bintang dan terompet juga melambangkan suatu kebanggaan.

Namun saat ini tanaman ini digemari masyarakat karena warna bunganya yang indah. Di Gunung Kidul sendiri dulunya, tanaman yang disebut ‘Bambang Procot’ ini dibenci warga karena mengganggu pertumbuhan tanaman palawija

Sebelum Bunga amarilis terkenal mulai 2015, bunga ini lebih dikenal sebagai hama. Di lahan pertanian tanaman ini selalu dicabuti atau dibabat habis. Boleh dikatakan hampir punah dan jarang ditemui lagi. Pada awalnya, dia sengaja menanam itu agar tidak punah dan terjaga.

Mulai 2002, seorang petani setempat mengumpulkan bunga amarillis dari ladang-ladang milik petani. Akhirnya sampai sekarang berhasil terkumpul 500 ribu umbi bunga amarilis.

Sekitar tahun 2015, taman bunga miliknya mekar sehingga tanaman ini semakin dikenal luas.

Bunga ini hanya mekar pada waktu  saat musim hujan tiba. Bunga ini hanya berbunga sekali dalam setahun, dan waktunya cukup singkat lebih dua minggu.

Batang bunga alarillis yang menjulang tinggi mengisyaratkan suatu kesombongan. Bagaimana pun, sebutan sombong untuk seorang wanita pada zaman itu mengacu sebagai pujian untuk wanita cantik.

Bunga amarillis tidak hanya berwarna merah atau putih tapi juga terdapat warna-warna lain, seperti ungu, jingga, putih, merah muda, dan kuning. Amarilis merah: gairah, cinta (baik yang terbalas mau pun tak terbalas). Sementara Amarilis ungu: Warna ungu pada bunga amarilis tidak hanya berarti kedudukan tapi juga bermakna sisi spritual dari kehidupan. Amarilis jingga: Kesehatan dan kebahagiaan. Putih: Kemurnian, feminitas dan rasa tidak bersalah. Amarilis putih yang menyerupai lily melambangkan berkabung untuk orang yang dicintai. Merah muda: Cinta dan persahabatan antara lawan jenis. Kuning: Keberuntungan masa depan.

Tidak semua penjaga toko bunga menyadari bunga amarilis sesuai yang dimaksud oleh ahli botani. Sebagian lainnya menganggap bunga dari genus Hippeastrum adalah bunga amarilis. Nama lain dari bunga amarillis adalah Naked dan Belladonna lilies

Genus amarillis hanya memiliki dua spesies di dalamnya yaitu Amaryllis belladonna L dan  Amaryllis paradisicola, itulah kenapa beberapa jenis amarilis dianggap langka. Umbi amarilis dapat hidup dan tahan hingga 75 tahun lamanya.

Bunga amarilis menarik perhatian kupu-kupu dan lebah yang juga dimanfaatkan dalam proses penyerbukan bunga. Bunga ini menghasilkan minyak esensial yang digunakan dalam pembuatan parfum dan produk aromaterapi. Aroma tersebut mampu memberi perasaan menenangkan dan membangkitkan energi.

Sayangnya, bunga, daun dan umbi sebelum diolah tidak hanya beracun bagi manusia tapi juga bagi hewan seperti anjing dan kucing. Jauhkan tanaman ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Sumber: BibitBunga.com dan Detik.com

Laporan: Wa Ode Dirmayanti

  • Bagikan