SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Ada yang unik dalam pelantikan kepala desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Bagaimana tidak, pelantikan 16 orang kepala desa ini dilakukan Bupati Buteng, Samahuddin sambil basah-basahan di laut.
Pelantikan 16 orang kades di Kabupaten Buteng berlangsung di Pantai Kakaumele Tanjung Buaya, Desa Lasori, Kecamatan Mawasangka Timur. Uniknya, para kades ini bukannya dilantik di daratan atau di atas pasir pantai, mereka justru diambil sumpahnya di air serata lutut mereka. Meski demikian, proses pelantikan berlangsung lancar diikuti sejumlah warga setempat.
(Baca: Pelantikan 16 Kades Terpilih di Buteng akan Berlangsung di Pantai)
Bupati Buteng berpesan, kades yang barus saja dilantik itu harus bekerja profesional. Misalnya dalam transparansi pengelolaan anggaran desa.
“Saya minta kepada seluruh kades yang baru dilantik agar nanti dalam pengelolaan anggaran desa, perencanaannya harus jelas. Usahakan segala perencanaan pengelolaannya harus langsung dirasakan oleh warga masyarakat desa,” ujarnya, Kamis (28/1/2021).
Agar memiliki perencanaan yang baik, lanjutnya, kades harus melibatkan perangkat desa sebelumnya sebab mereka memiliki pengalaman yang cukup memadai.
“Libatkan mereka (mantan kepala desa atau perangkatnya yang lama) dalam proses perencanaan jika memang dibutuhkan,” katanya.
Sehubungan cara unik pelantikan tersebut, Samahuddin mengatakan momen itu sebagai promosi Pantai Kakaumele Tanjung Buaya sebagai wisata baru di Buteng.
“Ini menjadi salah satu visi saya saat maju sebagai bupati selain penguatan perikanan,” tambahnya.
Proses pelantikan kades di Buteng melibatkan ratusan orang, terdiri dari kepala OPD lingkup Buteng, para camat, kepala sekolah mulai dari TK, SD, dan SMP.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Pemda Buteng tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Kepala desa yang dilantik, yakni Buradin, La Ade, Salju, Tamsir, Muh. Suyuti, Abdul Kadir, La Haba Yohanes, Zuadin, Ronaldin, Musba Doming, Mursidi, Anton, Imran, La Paria, La Midi, dan Hamiru. (C)
Laporan: Habiruddin Daeng
Editor: Sarini Ido