Bupati Konut Larang Pengungsi Korban Banjir Kembali ke Rumah

  • Bagikan
Warga Desa Tapuluri yang berada di lokasi pengungsian. (Foto. Arifin/SULTRAKINI.COM)
Warga Desa Tapuluri yang berada di lokasi pengungsian. (Foto. Arifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE UTARA – Sebanyak 8.516 pengungsi korban dampak banjir di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih bertahan di tenda-tenda darurat pengungsian, Senin (17/6/2019).

Hal ini disebabkan sejumlah wilayah di Konawe Utara masih terendam banjir dan status penanganan darurat bencana diperpanjang sampai 30 Juni 2019.

“Kita belum persilahkan masyarakat kembali ke rumahnya karena cuaca yang tidak dapat kita prediksikan. Namun jika masyarakat ingin ke rumahnya untuk bersih-bersih silahkan, namun saya melarang tinggal dan supaya kembali ke tempat pengungsiannya,” ujar Bupati Konut, Ruksamin kepada SultraKini.com di Dermaga Molawe, Senin (17/6/2019).

Ruksamin menyebutkan, volume ketinggian air di sejumlah sungai di Konawe Utara sudah mulai menurun. Namun beberapa sungai debet air masih tinggi.

“Sungai Lasolo sudah mulai surut, namun sungai Lalindo airnya masih tinggi karena surutnya lambat. Sehingga banyak rumah warga yang masih banjir. Olehnya itu mereka kami laranng dulu pulang,” terangnya.

Kendati demikian, stok logistik untuk para korban banjir di tempat pengungsian masih memadai. Sehingga masyarakat yang mengungsi diperkirakan masih dapat bertahan selama beberapa minggu kedepan.

“Stok logistik masih cukup apalagi 80 ton logistik baru saja tiba yang di Dermaga Molawe menggunakan kapal KN Pacitan Basarnas. Bantuan logistik ini besok langsung kita bagikan ke lokasi pengungsian. Tidak hanya di pengungsian, logistik ini juga akan kita distribusikan kepada masyarakat yang tidak mengungsi. Khususnya warga yang desa yang terdampak banjir,” pungkasnya.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan